Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan adat Kalimantan Timur di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin, 31 Januari 2022.
Nasional

Dukung Penuh Pembangunan IKN, Ini Permintaan Masyarakat Kalimantan ke Jokowi

  • Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, masyarakat Kalimantan tegas menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan IKN Nusantara.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan adat Kalimantan Timur di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, awal pekan ini.

Pertemuan digelar setelah Jokowi menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Senin, 31 Januari 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mendapatkan banyak masukan dari para tokoh masyarakat Kalimantan terkait dengan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Saya mendengarkan masukan dan aspirasi dari para tokoh terkait pembangunan ibu kota negara di Kaltim, dari soal kearifan lokal, penguatan sumber daya manusia, sampai aspek budaya yang perlu diperhatikan dalam pengembangan IKN mendatang," katanya di akun Instagram, dikutip Rabu, 2 Februari 2022.

Kepala Negara pun menegaskan akan mempertimbangkan setiap masukan dan aspirasi masyarakat Kalimantan dalam setiap proses pembangunan IKN Nusantara.

Sebagai kota masa depan yang diharapkan masuk “10 besar Kota Layak Huni Terbaik”, Jokowi mengatakan bahwa dukungan masyarakat Kalimantan sangat penting dalam mewujudkan target tersebut.

"Terima kasih untuk dukungan dan masukan yang telah disampaikan dari para tokoh masyarakat dan adat Kaltim," katanya.

Permintaan Masyarakat Kalimantan

Dalam pertemuan dengan Kepala Negara, masyarakat Kalimantan tegas menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan IKN.

Sultan Kutai Kartanegara, Muhammad Arifin, dalam kesempatan itu menyambut baik dibangunnya IKN di PPU, Kaltim meski belakangan muncul kontroversi.

"Kami atas nama Sultan Kutai Kartanegara mendukung penuh 100 persen diadakannya pembangunan IKN saat ini," katanya dikutip dari keterangan pers Sekretariat Kabinet.

Antusiasme terhadap pembangunan IKN juga disampaikan oleh Sultan Paser, Muhammad Jarnawi. Dia menyebut bahwa Kesultanan Paser sangat bangga karena Kabupaten PPU dipilih oleh Jokowi sebagai IKN.

Dia pun meminta agar Jokowi bisa membangun Istana Kesultanan Paser di dekat IKN sehingga kedua pemimpin bisa hidup berdampingan penuh keakraban.

“Kami memohon segera dibangun ibu kota negara baru ini. Karena kami yakin dengan perpindahan ibu kota baru mudah-mudahan membawa wajah baru dan martabat di dunia. Kami juga meminta dari Kesultanan Paser dibuat Istana Kesultanan Paser di dekat IKN ibu kota negara," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Adat Dayak Kenya, Ajang Tedung, menerima dengan senang hati rencana pembangunan IKN.

Di samping itu, dia juga meminta agar masyarakat adat dilibatkan dalam Badan Otorita maupun pembangunan fisik IKN.

“Pertama itu, dengan adanya IKN ini tolong di dalam Badan Otorita tuh masyarakat adat bisa diakomodir. Yang kedua dalam pembangunan fisik ya masyarakat sebagai mitra kerja. Yang ketiga karifan lokal, tolong perhatikan kearifan lokal, adat istiadat, budaya," paparnya.

Dukungan juga datang dari Syarifuddin HR selaku Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar. Dia pun meminta agar masyarakat adat setempat lebih diperhatikan, terutama menyangkut kualitas sumber daya manusia lokal.

“Kami hanya minta tolong diperhatikan sumber daya manusia kami supaya kami tidak kalah dengan saudara-saudara kami pendatang dari luar nantinya, supaya saudara-saudara kami generasi kami nanti bisa bersaing karena penduduk Kalimantan adalah penduduk yang welcome, yang selalu bisa menghargai satu sama lain,” ujarnya.

Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan, Andi Singkeru, yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan bahwa sebagai masyarakat pendatang pihaknya sudah berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat asli Kalimantan.

Dia menyebut bahwa masyarakat apapun yang mengisi IKN nantinya adalah masyarakat Indonesia.

“Kami bersama keluarga, bersama anak cucu, kami berdampingan dengan suku-suku asli, kami berharap agar bisa menjadi wadah yang terbaik ke depan," ungkapnya.