<p>PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP). / ptpp.co.id</p>
Industri

Dukung PON XX, PTPP Resmikan RS Modular di Papua

  • PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) meresmikan RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani di Papua.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) meresmikan RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani di Papua.

Peresmian tersebut dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo di Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, 4 Oktober 2021.

Turut mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan SVP Divisi Gedung Andek Prabowo.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan proyek yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan ini dibangun sejak awal September 2021 dan selesai pada awal Oktober 2021. Adapun total kapasitas tempat tidur di sana sebanyak 201 unit.

“Selesainya pembangunan proyek RS Modular ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa, 5 Oktober 2021.

Ia menambahkan, RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani memiliki fasilitas mulai dari ruang rawat inap, radiologi, dan farmasi. Selain itu, terdapat ruang karantina, laboraturium, Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan ruang operasi.

Saat ini RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Seperti diketahui, perhelatan PON XX di Papua berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.

Pada proyek ini PTPP menggarap lingkup pembangunan, seperti pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, elektronik, medis (pekerjaan gas medis, bed head, nurse call, dan ventilator), pengadaan alat kesehatan, dan pekerjaan landscape. 

Proyek PTPP

Sebagai informasi, hingga Juli 2021, perseroan tercatat telah menyelesaikan beberapa proyek, antara lain Junction Dawuan Tol sebesar Rp825 miliar, Pegadaian Tower sebesar Rp594 miliar, Gedung Kejaksaan Agung sebesar Rp500 miliar, dan jalan KIT Batang sebesar Rp350 miliar.

Kemudian, penataan Kasawan Pura Besaki sebesar Rp344 miliar, Mandalika Infrastructure Fase 2 sebesar Rp342 miliar, infrastruktur Kabupaten Alor sebesar Rp271 miliar, RS Banten sebesar Rp241 miliar, dan irigasi Bintang Bano sebesar Rp212 miliar.

Untuk kinerja, sepanjang paruh pertama tahun ini, laba perseroan melesat hingga 309,5% year-on-year (yoy). Tercatat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp21 miliar per semester I-2020 menjadi Rp86 miliar.

Namun, pendapatan PTPP pada periode ini turun menjadi sebesar Rp6,45 triliun. Jumlah ini turun tipis 4,3% yoy dibandingkan dengan semester I-2020 yang sebesar Rp6,74 triliun.

Adapun rinciannya, jasa kontruksi menyumbang paling besar, yakni Rp4,8 triliun. Selain itu, pendapatan perseroan juga disumbang oleh EPC (Engineering, Procurenment-Construction) Rp661 miliar, properti, dan realti Rp678 miliar.

Kemudian, persewaan perlatan Rp52,4 miliar, pracetak Rp121 miliar, energi Rp60 miliar, serta pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi Rp36 miliar. 

Total liabilitas perseroan tercatat naik menjadi Rp41,2 triliun, dari akhir tahun lalu sebesar Rp39,4 triliun. Begitu pun dengan total ekuitas yang naik tipis menjadi Rp14,1 triliun, dari sebelumnya Rp14 triliun per Desember 2020.

Perseroan per Juni 2021 membukukan kas dan setara kas sebesar Rp5,4 triliun, turun dari Rp7,5 triliun per akhir tahun lalu. Kendati demikian, total aset PTPP masih bisa tumbuh menjadi Rp55,3 triliun, dari Rp53,4 triliun per akhir tahun lalu.