Ilustrasi pengemudi ojek online.
Korporasi

Dukung Teknologi AI, Saham GOTO Terbang Diburu Investor Asing

  • Saham GOTO melonjak 8% dalam seminggu terakhir, didukung pembelian asing Rp181,24 miliar serta inisiatif strategis di bidang AI dan teknologi cloud bersama Alibaba dan Indosat.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Nilai saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) belakangan ini semakin diminati oleh investor global. Ini berbanding terbalik dengan pasar saham Indonesia sedang mengalami tekanan akibat aksi dana keluar oleh investor asing, yang memicu penurunan indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham GOTO pada perdagangan Rabu, 20 November 2024, berhasil bertengger di angka Rp74 per saham yang mencerminkan kenaikan hamper 8% sepanjang satu minggu terakhir.

Minat beli dari investor asing terhadap saham GOTO tercermin dalam data transaksi asing. Dalam dua hari terakhir, GOTO tercatat sebagai saham dengan pembelian bersih (net buy) terbesar di BEI, yaitu sebesar Rp37,17 miliar pada Senin dan Rp62,71 miliar pada perdagangan kemarin.

Selama sebulan terakhir, net buy saham GOTO mencapai Rp181,24 miliar. Di sisi lain, data dari Bloomberg juga menunjukkan bahwa beberapa pengelola dana asing (fund manager) aktif memborong saham GOTO, termasuk State Street Corp.

Perusahaan yang berbasis di Boston, Amerika Serikat ini telah mengakumulasi hampir 851 juta saham GOTO sejak 25 Oktober 2024. State Street Corp, salah satu dari lima besar perusahaan investasi global, memiliki aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar US$4 triliun, dan pada 2023 menempati posisi keempat dalam daftar perusahaan investasi dengan AUM terbesar di dunia.

Perusahaan investasi global lain yang juga aktif membeli saham GOTO adalah BlackRock Inc., yang telah mengakumulasi 284 juta saham GOTO sejak 25 Oktober 2024. Dengan total AUM mencapai US$10 triliun, BlackRock menduduki posisi pertama sebagai perusahaan investasi dengan AUM terbesar di dunia pada 2023.

Sentimen Positif

UOB Kay Hian Sekuritas mencata bahwa penguatan harga saham GOTO didukung oleh kinerja keuangan yang solid serta inisiatif di bidang teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Selain itu, pada kuartal III-2024, GOTO mencatatkan EBITDA grup yang disesuaikan positif sebesar Rp137 miliar, pencapaian kuartalan terbaik dalam sejarah perusahaan. Unit bisnis On-Demand Services (ODS), yang lebih dikenal sebagai Gojek, konsisten mencatat EBITDA yang disesuaikan positif dalam empat kuartal berturut-turut.

Sementara itu, unit bisnis Financial Technology (fintech) yang dikenal sebagai GoTo Financial (GTF) hampir mencapai titik impas pada EBITDA yang disesuaikan dan diharapkan berbalik positif di kuartal IV-2024.

"Untuk fintech, GOTO sebelumnya telah memberikan panduan untuk EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2024. Nilai pinjaman diharapkan tumbuh 20% yoy menjadi Rp5-5,5 triliun pada Desember 2024. Pada 2025, nilai pinjaman diharapkan mencapai Rp8,6 triliun, naik 56-72% yoy. GOTO juga mengharapkan divisi fintech-nya mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp200 miliar pada 2024," tulis Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian Sekuritas dalam laporan risetnya pada 18 November 2024.

Setelah melaporkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal III-2024, GOTO juga mengumumkan sejumlah inisiatif di bidang teknologi. Pada 11 November 2024, GOTO, Alibaba Cloud, dan Tencent Cloud meresmikan kemitraan strategis untuk memperkuat infrastruktur cloud dan mengembangkan talenta digital lokal di Indonesia.

Tiga hari kemudian, GOTO dan PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan kerja sama strategis di bidang teknologi kecerdasan buatan dengan meluncurkan platform Large Language Model (LLM) berbahasa Indonesia yang bersifat open-source, yang peresmiannya dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.