Dukung Transgender, Maybelline Hadapi Risiko Boikot
- Perusahaan kosmetik internasional, Maybelline, terancam diboikot karena memberikan dukungan pada influencer transgender, Dylan Mulvaney.
Dunia
JAKARTA—Perusahaan kosmetik internasional, Maybelline, terancam diboikot karena memberikan dukungan pada influencer transgender, Dylan Mulvaney. Mulvaney belakangan memang menjadi salah satu endorser produk make up tersebut.
Mulvaney pun memamerkan sejumlah produk unggulan Maybelline di media sosialnya. Unggahan itu sekaligus untuk merayakan satu tahun dirinya yang secara terbuka mengidentifikasi diri sebagai seorang perempuan. “Tampil glamor untuk Day 365 saya dengan mitra @maybelline #maybelline,” ujar Mulvaney dalam unggahannya di TikTok dan Instagram.
Unggahan tersebut langsung memicu protes. Sejumlah warganet kecewa karena Maybelline menjalin kemitraan dengan Mulvaney. Mereka pun mengajak pengguna lain untuk berhenti membeli produk perusahaan kosmetik tersebut. Di Twitter, tagar #BoycottMaybelline pun mengemuka. “Saatnya #BoycottMaybelline menjadi tren, karena Maybelline menggunakan Dylan Mulvaney sebagai sponsor mereka,” cuit seorang warganet.
- Perluas Akses Layanan Keuangan di ASEAN, UOB Jalin Kerja Sama dengan Lazada
- Sejak Didirikan, BukuWarung Buka Akses Pembiayaan UMKM Senilai Rp433,9 Miliar
- Kredit Mobil Rajai Pembiayaan Baru BFI Finance, Nilainya Sentuh Rp15,2 Triliun
Aksi boikot serupa sempat mendera Bud Light, sebuah merek minuman alkohol milik Anheuser-Busch. Penjualan Bud Light benar-benar mengalami penurunan penjualan usai menampilkan Dylan Mulvaney dalam iklannya di media sosial.
Merujuk data Nielsen IQ dan Bump Williams Consulting, penjualan Bud Light turun 17% dalam dolar, sedangkan volumenya turun 21% hingga 15 April. Dylan Mulvaney sendiri juga memiliki kerjasama kemitraan dengan sejumlah produk lain seperti Amazon Prime, Nike, KitchenAid hingga OkCupid.