Industri

Dukung UMKM, GudangAda dan Pemprov DKI Berkolaborasi dalam Program 1 Juta Warung Melek Digital

  • PT Gudang Ada Globalindo (GudangAda) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam program “1 Juta Warung Melek Digital” untuk mendukung digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – PT Gudang Ada Globalindo (GudangAda) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam  program “1 Juta Warung Melek Digital” untuk mendukung digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM), Pemprov DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan GudangAda yang bergerak di bidang e-commerce marketplace B2B dan saat ini sudah memiliki pengguna lebih dari 750.000 mitra UMKM di seluruh Indonesia. 

Sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang memproyeksikan UMKM untuk go digital pada 2024, kerja sama antara GudangAda dan Pemprov DKI Jakarta merupakan langkah awal dari komitmen jangka panjang perusahaan yang menargetkan literasi digital kepada 1 juta warung dan UMKM. 

1 Juta Warung Melek Digital adalah program literasi digital yang dirancang untuk membangun kesadaran dan wawasan digital demi signifikansi pertumbuhan bisnis dan kontribusi yang kuat terhadap masa depan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. 

Dalam programnya, beberapa topik yang diangkat sebagai materi pelatihan di antaranya “Langkah dan Strategi Praktis Memulai Bisnis Online”, “Sinkronisasi Bisnis Offline ke Online”, dan “Strategi Pemasaran Digital Melalui E-Commerce dan Media Sosial”. 

Kegiatan literasi digital ini ditujukan untuk warung dan UMKM binaan Dinas PPUKM DKI Jakarta yang tergabung dalam komunitas Jakpreneur dan pada tahap awalnya akan fokus ke wilayah Jakarta sebelum dikembangkan secara berkala ke kota tier 1, tier 2, dan tier 3 lainnya. 

CBD GudangAda Andre Widjaja mengatakan, saat ini di DKI Jakarta tercatat ada sekitar 1,1 juta warung dan UMKM. Dalam jangka waktu tiga bulan, GudangAda berencana menggandeng 250.000 mitra warung dan UMKM untuk bergabung dalam program. 

"Dengan tahapannya itu ekspetasi kita dengan infrastruktur yang kita bangun, harapan kita 2022 bisa mencapai sejuta warung dan UMKM melek digital," kata Andre dalam peluncuran program Satu Juta Warung Melek Digital, Jumat, 11 Februari 2022.

Kesenjangan Digital

CCO GudangAda Budianto Hariadi mengatakan, pihaknya menyadari bahwa selama ini kesenjangan digital menjadi hambatan utama para pelaku UMKM untuk bersaing dengan ritel modern dan mentransformasi usaha di tren ekonomi. 

“Program ini komitmen jangka panjang perusahaan untuk merealisasikan visi pemerintah yang menargetkan 30 juta UMKM go digital pada 2024,” ujar Budianto dalam peluncuran resmi program 1 Juta Warung Melek Digital pada Jumat, 11 Februari 2022. 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang turut hadir dalam peluncuran program, mengatakan pihaknya mengapresiasi dukungan GudangAda kepada sektor UMKM. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta pun sejauh ini telah melakukan banyak upaya untuk percepatan pemulihan ekonomi melalui UMKM. 

“Lewat partisipasi dan sinergi dengan pihak swasta seperti GudangAda, ini tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi percepatan pemulihan ekonomi pelaku bisnis UMKM di DKI Jakarta. Selama ini lewat Jakpreneur, Dinas PPKUKM telah aktif melatih, mendampingi, membantu perizinan hingga permodalan pebisnis UMKM,” papar Riza. 

Program 1 Juta Warung Melek Digital ini pun didukung oleh salah satu mitra resmi GudangAda, yaitu PT Tokai Dharma Indonesia. Presiden Direktur PT Tokai Dharma Indonesia Octavianus Kirana Indra mengatakan bahwa perusahaannya mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dan GudangAda untuk memberdayakan UMKM dalam konteks digitalisasi bisnis. 

“Sebagai produsen, Tokai menyadari pentingnya sinergi UMKM sebagai titik distribusi barang terakhir dan platform marketplace seperti GudangAda yang membantu UMKM mendigitalisasi bisnis," kata Octavianus.

Untuk memberdayakan seluruh pelaku industri B2B, GudangAda pun akan membangun fitur one-stop shopping. Melalui fitur itu, ekosistem digital GudangAda akan mencakup layanan transaksi (pengadaan, pencarian, dan pembelian), layanan logistik (pengiriman dan pergudangan), sistem manajemen toko (sistem transaksi, inventori, dan akuntansi), layanan keuangan (sistem pembayaran dan kredit), dan layanan pemasaran. 

Selain itu, GudangAda juga berinvestasi di teknologi artificial intelligence (AI) untuk menghadirkan layanan personalisasi sehingga memungkinkan pedagang untuk mencari suplai bahan baku dengan ragam produk yang lebih banyak dan jangkauan yang lebih luas.