<p>Presiden Joko Widodo. / Facebook @Jokowi</p>
Industri

Dukung UMKM, Jokowi: Cintai Produk Indonesia, Benci Produk Luar Negeri!

  • Presiden Jokowi menegaskan pasar Indonesia yang strategis tidak boleh dibanjiri produk-produk luar negeri.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pasar Indonesia yang strategis tidak boleh dibanjiri produk-produk luar negeri. Jokowi juga menegaskan rakyat Indonesia harusnya tidak hanya mencintai produk Indonesia, tetapi juga membenci produk luar negeri.

“Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri harus terus digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Cinta barang kita, benci produk luar negeri,” ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis, 4 Maret 2021.

Jokowi mengatakan branding produk-produk Indonesia harus melekat agar masyarakat mencintai produk-produk dalam negeri. Menurutnya, penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa seharusnya adalah konsumen paling loyal untuk produk-produk Indonesia.

Selanjutnya, dirinya juga meminta kepada Kemendag untuk membuat kebijakan dan strategi dalam memasarkan produk lokal. Salah satunya dengan menempatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tempat strategis.

“Pusat belanja, mal harus terus didorong dari Jakarta ke daerah untuk buatan produk-produk Indonesia khususnya UMKM. Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh brand luar negeri,” kata Jokowi.

Pasar digital juga diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai jual UMKM. Menurutnya, dengan mengubah kemasan produk dan memperbaiki branding, maka produk-produk Indonesia layak ekspor.

“Yang kecil-kecil ini kalau diangkat, kalau diberikan peluang, saya melihat banyak sekali usaha rumah tangga bisa ekspor ke Korea Selatan, bisa ekspor ke Jepang,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan 95% produk eskpor Indonesia yang nilainya di bawah Rp200 miliar diproduksi oleh UMKM. Meski begitu, kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 13%. Artinya, jumlahnya banyak tapi harganya kecil.

Presiden juga berkomitmen untuk menyelesaikan jika ada kasus perdagangan digital yang tidak adil terhadap UMKM. Pemerintah melalui Kemendag akan terus berupaya melindungi, membela, dan memberdayakan UMKM Indonesia agar bisa naik kelas.