Industri

Dunia Bersiap Resesi, Menkeu Hitung Semua Opsi

  • JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut banyak negara tengah menghadapi resesi di depan mata. Hal ini disampaikan dalam pertemuan G-20 Extraordinary Finance Ministers and Central Bank Governors Virtual Meeting, Selasa 24 Maret 2020. “Bahkan di beberapa negara, resesi menjadi sebuah keniscayaan. Sudah banyak negara yang masuk resesi,” sebutnya dalam media briefing, Selasa 24 […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut banyak negara tengah menghadapi resesi di depan mata.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan G-20 Extraordinary Finance Ministers and Central Bank Governors Virtual Meeting, Selasa 24 Maret 2020.

“Bahkan di beberapa negara, resesi menjadi sebuah keniscayaan. Sudah banyak negara yang masuk resesi,” sebutnya dalam media briefing, Selasa 24 Maret 2020.

Kali ini ia kembali memastikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 5% harus dilupakan sementara. Ia bahkan membuka kemungkinan pertumbuhan dapat terkoreksi dalam hingga 0%.

“Kuartal pertama cukup baik. Kalau krisis pandemik bisa teratasi, kita bisa punya harapan pertumbuhan ekonomi pada skenario sedang, yakni 2,5% – 3%,” ungkapnya.

Oleh karenanya, pemerintah berencana mengubah postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Untuk itu, pemerintah tengah mengupayakan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

Hal ini karena Sri Mulyani membuat banyak skenario, termasuk kemungkinan defisit di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB). Maka diperlukan landasan hukum (Perppu) yang melampaui Undang-Undang APBN saat ini

Ia juga menyebut Presiden Joko Widodo telah menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta dirinya sudah konsultasi Badang Anggaran (Banggar) dan Komisi XI bahkan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

“Meskipun beliau masih reses, kita ingin agar DPR dapat informasi langsung, terkini, dan terlengkap dari pemerintah. Banyak kebijakan yang terus bergerak, APBN 2020 sudah pasti mengalami perubahan besar,” pungkasnya Sri Mulyani.