Tren Istilah Ekonomi: Apa Itu Resesi
Nasional

Dunia Dibayangi Resesi, Pengamat Sebut Masyarakat Jangan Banyak Gaya dan Segera Lunasi Utang

  • Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira dalam acara workshop Jurnalisme Celios yang digelar beberapa waktu lalu  jelang KTT G20 di Yogyakarta menyebutkan beberapa hal fundamental yang mesti dilakukan oleh masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah.
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Ancaman dunia yang disebut berpotensi mengalami resesi pada tahun-tahun mendatang kian santer sebelumnya diumumkan oleh orang-orang berpengaruh mulai dari Presiden Jokowi, Menteri Keuangan hingga petinggi bank dunia atau world bank sekalipun.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira dalam acara workshop Jurnalisme Celios yang digelar beberapa waktu lalu  jelang KTT G20 di Yogyakarta menyebutkan beberapa hal fundamental yang mesti dilakukan oleh masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah.

“Tahun depan memang ada resesi, tapi masyarakat kelas menengah bawah ini perlu diberitahu kalau punya utang, lunasi sekarang karena suku bunga akan makin naik. Artinya, lifestyle jangan buat gaya-gayaan. Orang kelas menengah ke bawah kok pengen ngikutin gaya crazy rich di tengah resesi. Ngawur itu. Harus lebih hati-hati," terang Bhima dikutip Minggu, 30 Oktober 2022.

Adapun bagi mereka masyarakat dengan golongan menengah ke atas, Bhima menyarankan agar dapat berkontribusi lebih dengan meningkatkan daya beli. Itu mengingat kalau 40% lebih total konsumsi rumah tangga saat ini dikuasai oleh 20% orang terkaya  di Indonesia.

Lebih lanjut, Bhima menyebutkan bahwa upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong konsumsi rumah tangga yang saat ini dikuasai oleh masyarakat dari golongan menengah ke atas salah satunya adalah dengan memberikan relaksasi pajak.

"Jadi menurut saya, relaksasi pajak yang digulirkan pemerintah agar konsumsi naik, itu setuju. Karena orang-orang ini (masyarakat kelas menengah atas) perlu diberi dorongan positif kaya gini," terang Bhima.

Sementara itu, dalam rangka mengantisipasi terjadinya resesi pada tahun-tahun mendatang, Direktur Eksekutif Celios yang juga pengamat ekonomi itu menyarankan agar pemerintah menyiapkan paket kebijakan yang mampu sejalan dengan keadaan di masa mendatang.

Bhima menilai kalau beragam paket kebijakan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN pun sudah tidak relevan dengan proyeksi resesi yang akan terjadi nantinya. Itu karena kebijakan PEN lebih cocok dan kental digunakan untuk penanganan pandemi.

"Jadi pemerintah jangan cuma nakut-nakutin aja. Tapi buatlah paket kebijakan untuk mengantisipasi resesi," tambahnya.