Dunia Kini Tak Punya Lagi Kapal Selam Typhoon yang Perkasa
- Setelah 43 tahun ditugaskan, kapal selam strategis bertenaga nuklir Project 941 kelas Akula Angkatan Laut Rusia Dmitry Donskoy akhirnya ditarik dari layanan.
Tekno
MOSKOW- Setelah 43 tahun ditugaskan, kapal selam strategis bertenaga nuklir Project 941 kelas Akula Angkatan Laut Rusia Dmitry Donskoy akhirnya ditarik dari layanan.
Vladimir Maltsev, kepala Gerakan Dukungan Angkatan Laut Rusia, mengatakan kepada TASS Senin 6 Februari 2023 mengatakan kapal tersebut telah dinonaktifkan dan akan menunggu pemanfaatan di pangkalan angkatan laut di Severodvinsk bersama dengan dua unit lain dari proyek ini.
Sebelumnya pada Juni 2022 media Rusia mengutip sumber tanpa nama di industri pertahanan yang mengatakan kapal selam Dmitry Donskoy telah dikeluarkan dari armada dan akan dimusnahkan.
Saat itu sumber Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa Dmitry Donskoy akan digantikan oleh kapal selam terbesar di dunia yakni Belgorod yang berasal dari kelas Oscar II. Kapal ditugaskan pada Juli 2022 dan berukuran 184 meter.
- Serah Terima Unit Molor 8 Tahun, DPR Minta Menteri Investasi Cek Izin Meikarta
- Melantai Perdana di Bursa, IRSX Akan Gunakan Dana IPO untuk Ini
- Setoran Dividen dan Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun Dalam 5 Tahun Terakhir
Kapal selam Dmitry Donskoy adalah kapal pertama yang dibangun dari jenisnya. Sekaligus menjadi yang terakhir di kelasnya setelah semua kapal sejenis lainnya dinonaktifkan selama bertahun-tahun. Pada tahun 2021, dilaporkan bahwa kapal selam tersebut akan tetap beroperasi setidaknya hingga tahun 2026. Namun, perannya dilaporkan terbatas pada platform uji senjata.
Kapal Proyek 941 Akula, yang dikenal di Barat sebagai kelas Typhoon, adalah kapal bawah laut terbesar yang pernah dibuat. Kapal memiliki panjang 172 meter, lebar 23 meter dan berat saat menyelam hingga 48 000 ton. Kapal membawa 150 - 175 kru.
Kapal selam ini didasarkan pada desain lambung ganda yang terdiri dari dua lambung tekanan terpisah yang digabungkan dengan penutup luar tungga. Ini l untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap senjata anti-kapal selam.
Kelas ini dibangun khusus untuk operasi dengan Armada Utara Soviet. Lambung yang diperkuat, sirip buritan canggih dengan hydroplane horizontal yang dipasang di belakang dan hydroplane haluan yang dapat ditarik memungkinkan kapal selam dengan mudah menembus lapisan es Arktik. Di bawah es, perahu-perahu ini jauh lebih sulit untuk dilacak dan ditaklukkan.
Unit pertama dibangun pada tahun 1976 di Severodvinsk, ditugaskan pada tahun 1980 dan mencapai status operasional pada tahun 1981.
Sebanyak 6 kapal kelas Typhoon ditugaskan antara 1981-1989. Pembangunan kapal ke-7 dimulai pada tahun 1986, tetapi tidak pernah selesai. Akhirnya pada tahun 1990 kapal selam ke-7 yang belum selesai ini dibongkar.
Tiga kapal kelas Typhoon dinonaktifkan antara tahun 1996 dan 1998. Pada tahun 2002 hanya dua kapal yang tetap dalam layanan aktif untuk menguji rudal balistik Bulava.
Pada tahun 2003, Dmitry Donskoy direhab kembali sebagai kapal uji untuk rudal Bulava. Satu peluncur sistem rudal baru dipasang. Kapal selam ini melakukan sejumlah tes. Pada tahun 2005 berhasil meluncurkan rudal Bulava dari posisi terendam saat bergerak.
Sementara Kapal Severstal dan Arkhangelsk menjadi cadangan masing-masing sejak 2004 dan 2006. Ada dua alasan utama untuk itu. Pertama kurangnya rudal balistik untuk kapal selam ini dan masalah pendanaan.
Saat itu produksi rudal R-39 dihentikan dan rudal yang ada secara bertahap dihancurkan karena perjanjian pengurangan senjata nuklir. Dan Rudal R-39 secara resmi dinonaktifkan pada tahun 2004. Jadi Rusia tidak memiliki rudal untuk kapal kelas Typhoon. Juga biayanya hampir dua kali lipat untuk memelihara satu kapal selam kelas Typhoon, dibandingkan dengan kapal selam kelas Delta IV yang lebih kecil kemampuannya tapi hampir sama. Atau kapal selam kelas Borei yang baru.
Angkatan Laut Rusia berencana untuk memulihkan dan mereparasi kapal selam Severstal dan Arkhangelsk dengan rudal baru dan mengembalikannya ke layanan, namun itu tidak dapat dilakukan karena masalah pendanaan.
Harga untuk memulihkan satu kapal kelas Typhoon sama dengan membangun dua kapal rudal balistik kelas Borei yang baru. Jadi Severstal dan Arkhangelsk tidak aktif selama lebih dari 10 tahun. Pada 2013 diumumkan bahwa kedua kapal ini akan dinonaktifkan dan dibongkar pada 2018-2020. Pada 2017-2018, penghapusan kedua kapal ini dimulai.Dan sejak itu akhirnya hanya satu kapal yakni Dmitry Donskoy yang tetap beroperasi. Dan kini akhirnya dia pun dipensiun. Dunia kini tidak lagi punya Kelas Typhoon yang legendaris.