hospital.jpg
Dunia

Dunia Marah, Rumah Sakit di Gaza Dibom

  • Serangan terjadi di Rumah Sakit Al Ahli Arab atau juga disebut sebagai Baptist Hospital. Rumah sakit yang dikeleloa keuskupan yang berkedudukan di Yerusalem.

Dunia

Amirudin Zuhri

GAZA- Sebuah rumah sakit yang menampung korban luka serangan Israel di Gaza dibom. 500 orang dilaporkan meninggal dan ratusan lain diperkirakan masih tertimbun reruntuhan.

Serangan terjadi di Rumah Sakit Al Ahli Arab atau juga disebut sebagai Baptist Hospital. Rumah sakit yang dikeleloa keuskupan yang berkedudukan di Yerusalem.

Bangunan runtuh dan terbakar akibat serangan pada Selasa 17 Oktober 2023 malam. Kementerian Kesehatan Palestina sebelumnya mengatakan korban jiwa antara 200-300 orang. Tetapi tidak lama merevisi angkanya menjadi 500. Otoritas Palestina telah menyatakan berkabung 3 hari terkait peristiwa ini.

Sejumlah pihak mengatakan serangan dilakukan oleh jet tempur Israel. Serangan pada rumah sakit ini terjadi di tengah upaya Israel terus membombardir kota tersebut.  Associated Press melaporkan, jika benar pelakunya Israel ini adalah serangan paling mematikan dalam lima perang terakhir Israel sejak 2008.

Tetapi Israel kemudian membantah serangan tersebut. Menurutnya ledakan di rumah sakit itu akibat roket pejuang Palestina yang gagal kemudian jatuh di rumah sakit.

Sementara seorang pejabat senior kesehatan di Gaza mengatakan  beberapa hari sebelumnya Israel telah menembakkan dua peluru artileri sebagai peringatan di rumah sakit. Wakil Menteri Kesehatan Yousef Abu al-Rish mengatakan rumah sakit tersebut pertama kali diserang pada Sabtu malam. 

Sehari kemudian, tentara Israel menelepon direktur rumah sakit dan mengatakan kepadanya bahwa Israel telah memperingatkan   dengan dua peluru. Dan  dan meminta evakuasi dari fasilitas tersebut.  Dia juga menunjukkan gambar amunisi yang meledak dan kerusakan yang ditimbulkannya. 

“Satu-satunya tempat di dunia di mana orang-orang diperingatkan dengan tembakan artileri adalah Jalur Gaza,” katanya.

Reaksi Dunia

Serangan ke rumah sakit ini langsung mengundang reaksi dunia. Sejumlah pemimpin mengutuk tindakan Israel. Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk keras serangan Israel. Dan menekankan perlunya perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina dan diakhirinya pertempuran.

Raja Abdullah II mengatakan pemboman Israel terhadap rumah sakit Gaza adalah pembantaian dan kejahatan perang yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Yordania juga  membatalkan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi setelah serangan mematikan itu. Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas sebelumnya menarik diri dari pertemuan tersebut.

Pemerintah Mesir juga mengeluarkan pernyataan yang dengan tegas mengecam serangan tersebut. Kairo  menyerukan komunitas internasional untuk turun tangan dan mencegah pelanggaran lebih lanjut.

Dari Qatar, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan serangan itu menandai peningkatan yang berbahaya. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengecam serangan itu dalam sebuah pernyataan di media sosial. “Penghancuran terhadap rumah sakit yang menampung perempuan, anak-anak dan warga sipil tak berdosa adalah contoh terbaru serangan  Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar. Saya  mengajak seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan guna menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.”

Sedangkan Kementerian luar negeri  mengecam serangan udara tersebut sebagai serangan terhadap orang-orang yang tidak bersenjata dan tidak berdaya.

Para pemimpin Eropa dan Amerika juga mengutuk serangan tersebut tanpa menyebutkan siapa pelakunya. Presiden Amerika Joe Biden mengatakan sangat marah dengan kejadian ini. Dia telah memerintahkan badan intelijennya untuk memastikan apa yang terjadi.

Sedangkan  Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan berita yang keluar dari Gaza sangat mengerikan dan benar-benar tidak dapat diterima. Hukum  internasional harus dihormati dalam hal ini dan dalam semua kasus. Ada aturan seputar perang dan tidak diperbolehkan menyerang rumah sakit.

Presiden Prancis Emanuel Macron mengeluarkan nada yang sama. Menurutnya tidak ada alasan apapun yang membolehkan sebuah rumah sakit diserang.

Serangan ini terjadi beberapa jam sebelum kunjungan Joe Biden ke Israel. Juru bicara Gedung Putih John Kirby di Air Force One mengatakan, Presiden   Biden akan mengajukan pertanyaan sulit selama kunjungannya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pemimpin Israel. Kirby tidak merinci apa pertanyaannya.