Ilustrasi karyawan start up.
Industri

East Ventures: Tahun 2023 Akan Menjadi 'Perfect Storm' untuk Perusahaan Start Up

  • Kondisi yang membayangi seluruh dunia ini pun pada gilirannya dapat menciptakan atmosfer bisnis yang cukup menantang bagi para pelaku start up.star
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Co-founder dan Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca mengatakan bahwa tahun 2023 akan menghadirkan situasi yang bisa disebut "Krisis Badai Sempurna" atau "Perfect Storm" bagi perusahaan start up.

Wilson menyampaikan, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa menjadi salah satu kondisi yang mencuat pada tahun 2023.

Kondisi itu pun dapat berpengaruh kepada perputaran investasi di Indonesia, suku bunga yang terus merangkak naik, dan ekspetasi pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Tidak hanya itu, ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, dan COVID-19 pun menjadi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja ekonomi global.

Kondisi yang membayangi seluruh dunia ini pun pada gilirannya dapat menciptakan atmosfer bisnis yang cukup menantang bagi para pelaku start up.

Industri teknologi sangat terpukul sepanjang tahun 2022 dan diperkirakan Wilson akan semakin menantang dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan.

"Oleh karena itu, bagi start up yang mampu beradaptasi dengan kondisi jangka pendek yang menantang, tantangan yang dilalui pada tahun 2022 akan memberi jalan bagi peluang jangka panjang ke depan. Perspektif jangka panjang ini akan menjadi fokus investasi kami," ujar Wilson dikutip dari keterangan resmi yang diterima TrenAsia, Kamis, 5 Januari 2023.

Walau tahun 2023 akan dipenuhi oleh tantangan, Wilson pun mengatakan bahwa populasi muda di Asia Tenggara yang identik dengan dunia internet dan cukup adaptif dengan teknologi dapat menjadi faktor yang memperkuat ketahanan di tengah perlambatan ekonomi global, termasuk Indonesia.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berpotensi untuk menempati peringkat pertama dalam adopsi ekonomi digital karena pertumbuhannya yang lebih cepat dari perkiraan pada tahun 2022 dengan total nilai transaksi yang mencapai US$200 miliar atau setara dengan Rp3,12 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.615 per-dolar AS.

Dalam mengarungi krisis dan kondisi yang dipenuhi ketidakpastian, East Ventures dikatakan Wilson akan selalu mendukung portofolio dan para founder start up dalam kondisi apapun seperti yang telah dilakukan pihaknya selama bertahun-tahun.

"Kami akan bekerja dengan para founder, memetakan, dan memahami situasi spesifik mereka, serta memberikan saran yang sesuai. Mengenai funding winter, saran kami kepada para founder adalah untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis," kata Wilson.

Wilson mengatakan bahwa dirinya meyakini para founder sebagai pengemudi yang tepat dan memahami cara meningkatkan skala bisnis dengan menggunakan kemampuan mereka untuk tetap kompetitif, bahkan di masa-masa sulit.