<p>Ilustrasi vaksin Pfizer dan gerak harga saham di pasar modal Amerika Serikat / Reuters</p>
Industri

Efek Biden dan Vaksin Pfizer Reda, IHSG Pekan Ini Diproyeksi Konsolidasi Terkoreksi

  • Efek kemenangan Joe Biden-Kamala Harris dan vaksin Pfizer mulai mereda dalam dua hari terakhir perdagangan bursa (9-13 November 2020).

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Efek kemenangan Joe Biden-Kamala Harris dan vaksin Pfizer mulai mereda dalam dua hari terakhir perdagangan bursa (9-13 November 2020). Terbukti, pada Kamis, 12 November 2020, bursa sempat ditutup melemah 0,92% atau 50,91 basis poin ke level 5.458,6.

Pada hari berikutnya, Jumat, 13 November 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat tertekan pada sesi perdagangan sesi I. Namun akhirnya, kembali berbalik unggul satu jam sebelum perdagangan berakhir dan ditutup menguat 0,04% ke posisi 5.461,05.

Pekan ini (16-20 November 2020), laju indeks diperkirakan bakal terkonsolidasi turun menyusul mulai meredanya efek kemenangan Biden dan keampuhan vaksin Pfizer. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan, IHSG bakal bergerak di rentang titik pantul bawah (support) 5.395-5.246 dan titik pantul atas (resistensi) di level 5.520-5.550.

“Serta meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa negara yang diikuti penguncian sosial terbatas membuat kami perkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah di pekan ini,” terang Hans dalam riset mingguan yang diterima TrenAsia.com, Minggu, 15 November 2020.

Hans menjelaskan, meningkatnya kasus positif COVID-19 telah berdampak pada aktivitas ekonomi Eropa. Hal ini mendorong kemungkinan perekonomian Eropa bakal kembali bergerak negatif pada kuartal IV-2020.

Di luar itu, optmisme investor juga turut diadang oleh kabar sulitnya pendistribusian vaksin Pfizer. Pasalnya, vaksin ini harus dikirim dalam wadah khusus bersuhu di bawah minus 70 derajat celcius.

“Kedua hal ini membuat optimisme vaksin Pfizer dan BioNTech mulai memudar dari pasar,” pungkas dia. (SKO)