<p>Suasana pelayanan nasabah disalah satu kantor cabang milik Bank Permata, di Jakarta. Foto; Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Efek Digitalisasi, Laba Semester I 2024 Bank Permata Tembus Rp1,5 Triliun

  • PermataBank mencatat laba bersih sebesar Rp1,5 triliun, jumlah tersebut naik 8,7% dibandingkan semester I tahun 2023. Pertumbuhan tersebut menjadi indikator efektivitas strategi bank dalam meningkatkan profitabilitas.

Perbankan

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (PermataBank) merilis laporan kinerja untuk semester I tahun 2024. Permata Bank melaporkan kinerja positif lewat serangkaian strategi manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional melalui program digitalisasi.

PermataBank mencatat laba bersih sebesar Rp1,5 triliun,  jumlah tersebut naik 8,7% dibandingkan semester I tahun 2023. Pertumbuhan tersebut menjadi indikator efektivitas strategi bank dalam meningkatkan profitabilitas.

Bangkok Bank, sebagai pemegang saham pengendali, turut memberikan dukungan kuat yang signifikan dalam mendorong kinerja positif PermataBank.

“Memasuki tahun keempat kami bersama Bangkok Bank, memberikan dorongan bagi PermataBank untuk tumbuh menjadi bank yang dapat memberikan nilai bermakna tidak hanya bagi Indonesia namun juga regional ASEAN,” papar Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli, di Jakarta.

Pertumbuhan Kredit dan Kesehatan Perusahaan

Penyaluran kredit PermataBank di semester I 2024 meningkat sebesar 10,2% YoY menjadi Rp151,4 triliun, peningkan ini didorong kenaikan jumlah kredit di segmen korporasi yang tumbuh 17,3% YoY.

Sementara itu total aset PermataBank mencapai Rp258,4 triliun, jumlah tersebut tumbuh 2,8% dibandingkan tahun 2023, kenaikan ini menunjukkan ekspansi yang konsisten dalam aktivitas bisnis.

Ditinjau dari aspek rasio pinjaman dan kredit bermasalah, nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 78,2% dari yang sebelumnya berada di kisaran 73,3% pada bulan Juni 2023. sementara itu nilai Non-Performing Loan (NPL) gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing berada diangka 2,4% dan 7,8%.

PermataBank menunjukkan rasio NPL coverage yang kuat, berada diangka 337,9% dan LAR coverage sebesar 103,2%, nilai tersebut mengindikasikan kemampuan bank dalam mengelola risiko kredit bermasalah.

Dilihat dari aspek efisiensi operasional nilai Cost to Income Ratio (CIR) PermataBank turun menjadi 49,6% dari yang tadinya dikisaran 51,5% pada bulan Desember 2023, tentunya penurunan tersebut menjadi indikator peningkatan efisiensi operasional.

Ditinjau dari aspek penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola PermataBanak tumbuh 3,4% YoY menjadi Rp191,8 triliun, dengan rasio CASA yang terjaga di level 56,3%.

PermataBank juga berhasil mencatat Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 35,4% dan Common Equity Tier 1 (CET-1) sebesar 26,6%, menunjukkan posisi permodalan yang sangat kuat.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para pemegang saham, PermataBank membagikan dividen tunai sebesar Rp904,5 miliar atau Rp25 per lembar saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Melalui serangkaian kinerja diatas, PermataBank berusaha menunjukkan komitmennya untuk tumbuh dan memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya.