Ilustrasi pengamatan IHSG. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Efek "Dividend Trap" Diprediksi Tidak Akan Menekan IHSG Terlalu Dalam Lagi

  • Untuk diketahui, dividend trap adalah situasi ketika terjadi penurunan harga saham setelah masa cum date atau tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu untuk memperoleh dividen.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Founder WH Project William Hartono mengatakan bahwa saat ini, efek "dividend trap" tidak akan menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlalu dalam lagi.

Untuk diketahui, dividend trap adalah situasi ketika terjadi penurunan harga saham setelah masa cum date atau tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu untuk memperoleh dividen.

Pada umumnya, sebelum masa cum date, para pengejar keuntungan akan membeli saham dari emiten yang akan membagikan dividen sehingga terjadi penguatan harga yang signifikan.

Akan tetapi, biasanya para trader akan menjual lagi setelah masa ex date (tanggal setelah dividen dibagikan) dan terjadilah penurunan harga saham dari emiten yang bersangkutan.

Dengan terjadinya penurunan besar-besaran setelah masa ex date, khususnya pada emiten-emiten berkapitalisasi pasar terbesar (big cap), IHSG pun akan ikut terdampak dan cenderung berpotensi untuk terkoreksi.

Bulan April adalah momentum banjir dividen jumbo di mana emiten-emiten besar seperti bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membagikan dividennya.

Ketika masa ex date dari emiten-emiten besar tersebut datang, IHSG pun berpotensi untuk mengalami koreksi.

Menurut William, beberapa saham yang memberikan efek dividend trap seperti saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan emiten-emiten big cap lainnya sudah tidak mampu menekan IHSG terlalu dalam lagi.

"Ini berarti, pergerakan arus dana sudah berpindah ke sektor lain yang berpotensi tetap mengangkah IHSG dengan masih menurunnya saham-saham big cap yang berperan sebagai 'beban' tersebut," ujar William dikutip dari riset harian, Kamis, 13 April 2023.

Sementara itu, sentimen-sentimen negatif lainnya seperti resesi dan inflasi pun dikatakan William sudah mereda sehingga mampu mendorong kembali kinerja IHSG.

Kendati demikian, William mencermati bahwa nilai transaksi baru meningkat pada perdagangan kemarin, Rabu, 12 April 2023, setelah beberapa hari ke belakang perdagangan tampak sepi.

Hingga akhir pekan ini, William memprediksi perdagangan masih akan sepi sehingga IHSG berpotensi untuk melemah terbatas hingga akhir perdagangan minggu ini.