Kenaikan harga gandum, akibat perang Rusia dan Ukraina.
Nasional

Efek Domino Larangan Ekspor Gandum: Harga Selangit hingga Dampak ke Pasar Domestik

  • Setelah India melarang ekspor gandum ke berbagai negara per 13 Mei 2022, sontak membuat pasar global, termasuk Indonesia membuat ketahan stok pangan global goyah

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Setelah India melarang ekspor gandum ke berbagai negara per 13 Mei 2022, sontak membuat pasar global, termasuk Indonesia membuat ketahan stok pangan global goyah.

Pasalnya, India merupakan negara penghasil gandum terbesar kedua ini setelah China dengan kapasitas produksi mencapai 107,5 juta ton

Berikut beberapa fakta menarik terkait larangan ekspor gandum yang diberlakukan India, seperti dirangkum oleh TrenAsia.com:

Harga Melonjak

Dihimpun dari Trending Economic, harga gandum per Selasa, 24 Mei 2022 naik menjadi US$1.200,50 per bushel. Angka tersebut naik sebesar 82,83% dibandingkan dengan harga pada akhir tahun lalu. Sebelumnya lonjakan harga tertinggi gandum terjadi pada 17 Mei 2022 lalu, menjadi US$1.277.50 per bushel.

Namun sebelum larangan ekspor dikeluarkan India, harga gandum global juga sempat menurun pada Februari 2022 lalu, imbas konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Harga gandum per 25 Februari menyentuh angka US$850.00 per bushel atau turun hingga 8,11%.

Kinerja Emiten Tidak Berdampak

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan, kenaikan harga gandum tidak terlalu berpotensi untuk menggangu kinerja dari emiten yang terdampak seperti MYOR, ROTI, ICBP, INDF, dan lain sebagainya.

Namun emiten ini perlu melakukan kebijakan untuk mempertahankan tingkat profit margin yang dimiliki. Meskipun adanya kenaikan gandum strategi bisnis masih bisa dijalankan untuk menghindari penurunan laba bersih.

Menlu Jalin Kerja Sama Dengan Serbia

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Sebia, Nikola Selakovic. Keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan terutama gandum.

"Untuk itu, kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan pada komoditas pertanian atau pangan, terutama gandum," jelas Retno dalam keterangan resmi Senin, 23 Mei 2022.