
Efek Harga Batu Bara, Laba RMK Energy Turun jadi Rp274,7 Miliar
- PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membukukan penurunan laba bersih RMKE menjadi Rp274,7 miliar, turun 11,1 persen year on year (YoY) akibat fluktuasi harga batu bara yang sempat turun sebesar 19,6% YoY pada kuartal keempat tahun 2024.
Energi
JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membukukan penurunan laba bersih RMKE menjadi Rp274,7 miliar, turun 11,1 persen year on year (YoY) akibat fluktuasi harga batu bara yang sempat turun sebesar 19,6% YoY pada kuartal keempat tahun 2024.
Dari sisi total pendapatan usaha sebesar Rp2,46 triliun pada akhir tahun, dengan kontribusi masing-masing segmen penjualan dan jasa batu bara sebesar 69,5% dan 30,5%. Di tengah kondisi harga batu bara cenderung turun.
Presiden Direktur PT RMK Energy Tbk Vincent Saputra, mengatakan bahwa meskipun terjadi penurunan harga batu bara karena pengaruh politik global namun industri batu bara masih akan berkembang sebagai sumber energi yang paling handal dan terjangkau untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri maupun global.
"Sepanjang tahun 2024, RMKE berhasil memuat 9 juta ton batu bara atau meningkat sebesar 19,3% YoY dan menjual sebanyak 2,8 juta ton batu bara atau meningkat sebesar 18,8% YoY. Dengan pertumbuhan volume operasional pada kedua segmen tersebut RMKE dapat mempertahankan pendapatan usaha. tetap stabil," kata Vincent dalam konferensi pers RMKE di Jakarta dikutip Rabu, 12 Maret 2025.
RMKE juga berhasil meningkatkan efisiensi operasional dengan menjaga ketepatan waktu bongkaran kereta pada level 3:34 jam, serta mengurangi rasio penggunaan bahan bakar turun sebesar 9,5% YoY selama tahun 2024.
Selain itu, dalam menghadapi regulasi terbaru terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mewajibkan eksportir menahan 100% DHE di bank dalam negeri selama satu tahun, Vincent menilai bahwa kebijakan ini mungkin akan memberikan tantangan tersendiri bagi industri pertambangan.
"Kami mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat cadangan devisa nasional, namun kami juga memahami kekhawatiran para pelaku industri terhadap dampak kebijakan ini terhadap arus kas mereka. Perusahaan yang memiliki rekam jejak baik dan hubungan kuat dengan perbankan lokal akan lebih siap menghadapi perubahan regulasi ini," jelasnya.
Ke depannya, RMKE juga menargetkan pertumbuhan yang lebih baik dengan peningkatan volume layanan pemuatan batubara menjadi 11,2 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 3,8 juta ton. Ekspansi infrastruktur juga menjadi fokus utama, termasuk pengembangan jalur houling di Muara Enim dan Lahat serta peningkatan kapasitas fasilitas logistik untuk mendukung peningkatan volume transportasi batu bara.