Efek Libur Lebaran, Pembiayaan FIF Melambat Secara Bulanan Jadi Rp13,5 Triliun Per Mei 2022
- Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijaya menyatakan perlambatan tersebut lantaran pada Mei, operasional perusahaan terpotong hari libur lebaran. Alhasil, penyaluran pembiayaan khususnya segmen roda dua sendiri melambat secara month to month.
Industri
JAKARTA -PT Federal International Finance (FIF) membukukan pembiayaan Rp13,5 triliun hingga Mei 2022, naik 7% dibandingkan Mei 2021. Dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 11,3%, realisasi pembiayaan anak usaha Astra Internasional ini melambat.
Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijaya menyatakan perlambatan tersebut lantaran pada Mei, operasional perusahaan terpotong hari libur lebaran. Alhasil, penyaluran pembiayaan khususnya segmen roda dua sendiri melambat secara month to month.
“Sampai Mei, hanya bertambah Rp2 triliun dari posisi April Rp11,3 triliun dan juga melambat secara bulanan. Ini karena terpotong libur panjang lebaran 2022,” kata dia kepada TrenAsia.com, Kamis, 2 Juni 2022.
- Ingin Berinvestasi? Simak Tips Berikut Ini
- 5 Kawasan Perumahan Elite di Indonesia, Harga Rumahnya Selangit!
- Bank DBS Gandeng Modalku Salurkan Modal Usaha Rp100 Miliar untuk UMKM
Ditambahkan, dengan raihan tersebut, pangsa pasar FIF terhadap penjualan kredit sepeda motor sekitar 53 persen. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai langkah dan strategi manajemen dalam menyiasati kondisi pada saat itu.
Salah satunya adalah dengan menghadirkan beragam inovasi digital yang terus ditingkatkan oleh PT FIF untuk memberikan pelayanan terbaiknya bagi seluruh pelanggan.
"Inovasi digital yang dikembangkan oleh PT FIF mengacu kepada setiap proses bisnis berdasarkan perspektif customer journey, mulai dari proses sales, order, akuisisi kredit, penyaluran pembiayaan, manajemen akun/kontrak, hingga proses collateral dalam penyimpanan jaminan kontrak kredit," tambah Margono.
Seperti diketahui, per kuartal I-2022 lalu perusahaan membukukan pertumbuhan booking unit (BU) sebesar 5,07 persen menjadi 665 ribu unit, dibandingkan kuartal i-2021 yang hanya sekitar 633 ribu unit.
Kinerja positif dari berbagai indikator tersebut menghasilkan peningkatan laba bersih yang sebesar 83,20 persen menjadi Rp 750,78 miliar pada Januari-Maret 2022 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 409,80 miliar.