Efek Lockdown saat Pandemi, Angka Perkawinan China Makin Merosot ke Level Terendah
- Angka perkawinan di China dilaporkan merosot pada tahun 2022 ke level terendah
Nasional
BEIJING - Angka perkawinan di China dilaporkan merosot pada 2022 ke level terendah sejak pencatatan dimulai. Tahun ini, angka pernikahan semakin merosot tajam.
Mengutip data dari Kementerian Urusan Sipil China Senin, 12 Juni 2023, hanya 6,83 juta pasangan yang menyelesaikan pendaftaran pernikahan mereka tahun lalu. Angka ini turun sekitar 800.000 dari tahun sebelumnya.
Mengutip kantor berita setempat Yicai, penurunan junlah pasangan yang menikah sejalan dengan pembatasan pandemi. Hal inilah yang disinyalir membuat puluhan juta orang terkunci di rumah atau kompleks mereka selama berminggu-minggu tahun lalu.
Belum lagi, selama beberapa dekade, pemerintah berupaya menangani penurunan tingkat kelahiran dan penurunan populasi.
Merosot Tajam
Pada 2022, populasi China dilaporkan turun untuk pertama kalinya dalam enam dekade. Penurunan ini diperkirakan akan menandai dimulainya periode panjang penurunan jumlah penduduknya dengan implikasi mendalam bagi ekonominya dan dunia.
Sebagai informasi, tingkat kelahiran China turun tahun lalu menjadi 6,77 kelahiran per 1.000 orang, rekor terendah, dari 7,52 pada 2021.
Atas penyusutan populasi yang tengah terjadi di Negeri Tirai Bambu, ahli demografi memperingatkan China akan menjadi tua sebelum menjadi kaya. Hal ini dikarenakan karena tenaga kerjanya menyusut dan pemerintah daerah berhutang membelanjakan lebih banyak untuk populasi lansia mereka.
Untuk mendorong pernikahan dan meningkatkan angka kelahiran yang menurun di negara itu, China mengatakan bulan lalu akan meluncurkan proyek percontohan di lebih dari 20 kota untuk menciptakan budaya pernikahan dan melahirkan "era baru".
Beberapa provinsi bahkan dilaporkan memberikan perpanjangan cuti pernikahan berbayar kepada pengantin baru dan mereka yang memiliki anak.