erajaya-swasembeda
Industri

Efesiensi Beban Bikin Laba Distributor Ponsel Erajaya Meroket 78,21 Persen

  • JAKARTA – Emiten distributor ponsel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berhasil membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Emiten distribusi dan perdagangan ritel serta layanan komunikasi seluler ini mampu menunjukkan performa yang cukup baik mulai dari sisi top line hingga bottom line. Menyadur laporan keuangan perusahaan pada kuartal III-2020, ERAA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten distributor ponsel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berhasil membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Emiten distribusi dan perdagangan ritel serta layanan komunikasi seluler ini mampu menunjukkan performa yang cukup baik mulai dari sisi top line hingga bottom line.

Menyadur laporan keuangan perusahaan pada kuartal III-2020, ERAA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 78,21% menjadi Rp295,11 miliar dari sebelumnya Rp165,59 triliun pada pariode yang sama tahun sebelumnya.

Upaya efesiensi perseroan mengurangi beban penjualan agaknya cukup efektif untuk memberi selisih margin yang besar bagi pertumbuhan laba. Tercatat, perseroan berhasil menipiskan beban pokok penjualannya sebesar 3,54% dari Rp21,76 triliun menjadi Rp20,99 triliun.

Bersamaan dengan itu, nilai penjualan berhasil dipertahankan pada level yang tidak jauh berbeda dengan capaian tahun sebelumnya. Penjualan neto ERAA hanya turun tipis 1,81% dari Rp23,61 triliun menjadi Rp23,17 triliun.

Sektor telepon seluler dan tablet masih mendominasi total pendapatan dengan proporsi 74,79% atau senilai Rp17,33 triliun. Nilai tersebut terkoreksi 5,38% dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,31 triliun.

Namun begitu, ERAA rupanya berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan lini penjualan komputer dan perelatan elektronik dengan kenaikan 15,29% dari Rp876 miliar menjadi Rp1,01 triliun.

Likuiditas

Dengan capaian ini, aset perusahaan juga turut mengalami pertumbuhan dari Rp9,74 triliun menjadi Rp9,78 triliun. Nilai itu terdiri dari aset lancar Rp6,41 triliun dan aset tidak lancar Rp3,38 triliun.

Perusahaan juga terbilang cukup berhasil menjaga likuiditasnya dengan mampu menurunkan angka liabilitas dari Rp4,77 triliun menjadi Rp4,41 triliun. Berbarengan dengan itu, ekuitas perusahaan berhasil ditingkatkan dari Rp9,75 triliun menjadi Rp9,79 triliun.

Untuk diketahui, hingga saat ini sebagian besar saham ERAA masih digenggam oleh PT Eralink Interntational dengan total kepemilikan 54,51%. Sisanya sebesar 45,2% dimiliki oleh investor publik dan 0,29% digenggam oleh jajaran direksi dan komisaris perusahaan.

Pada perdagangan Senin, 2 November 2020, pukul 13.30 WIB saham ERAA terpantau menguat 4,01% ke level Rp1.815 per lembar. Total kapitalisasi pasarnya sampai saat ini berada di posisi Rp5,7 triliun.