Ilustrasi Smart City
Tekno

Efisiensi dan Efektivitas Operasional Smart City

  • Smart city bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga, efisiensi penggunaan sumber daya, dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

Tekno

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA—Sejumlah kalangan menyarankan pemerintah daerah (Pemda) untuk segera menerapkan smart city agar tercipta efisiensi dan efektivitas operasional pemerintahan.

Pakar Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan dengan memanfaatkan teknologi dan data secara cerdas, smart city bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga, efisiensi penggunaan sumber daya, dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

“Dalam hal tersebut, konsep dasar smart city atau kota cerdas adalah bagaimana teknologi dapat digunakan sebagai upaya untuk membantu memberikan solusi dalam mengelola kota, mengatasi permasalahan kota, memberi kemudahan layanan kepada penduduk dengan cepat dan efisien,” ujarnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Saat ini, kata dia, perkembangan smart city masih dalam tahap mempermudah pelayanan publik, belum sampai menyentuh pada permasalahan mendasar seperti penanganan banjir, mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi polusi udara, menyediakan air bersih, menyediakan perumahan yang layak huni dan sehat, pelayanan kesehatan, serta pendidikan.

Padahal, penggunaan teknologi dalam smart city seutuhnya dapat membantu memberikan solusi mengatasi permasalahan kota dan memberikan pelayanan publik sebaik-baiknya dengan cepat, mudah, dan murah.

“Dan ini menjadi kewajiban seluruh sektor pemerintahan dalam mengimplementasikan smart city secara menyeluruh,” tegasnya.

Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk Agung Satya Wiguna menjelaskan cara kerja dan sejumlah manfaat dari implementasi smart city. Misalnya pengumpulan dan analisis data yang dibutuhkan pemerintahan.

Dia menerangkan, teknologi smart city mampu mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti sensor, perangkat IoT, dan sistem lainnya. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis pola, tren, dan perilaku warga serta kebutuhan infrastruktur.

“Analisis data yang cerdas membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, perencanaan yang lebih efisien, dan pengoptimalan penggunaan sumber daya,” paparnya.

Di sisi lain, smart city membutuhkan infrastruktur IT yang kuat untuk mendukung operasional yang efisien. Jaringan yang cepat, akses internet yang luas, pusat data yang terpusat, dan konektivitas yang andal menjadi dasar untuk layanan dan aplikasi smart city.

“Dengan infrastruktur IT yang baik, pelayanan publik dapat dilakukan dengan lebih cepat, responsif, dan terhubung,” tambahnya.

Selain itu, smart city juga menggunakan otomatisasi untuk mengoptimalkan proses operasional. Contohnya, sistem otomatisasi pengelolaan transportasi dapat mengatur lalu lintas secara cerdas berdasarkan data lalu lintas real-time, mengurangi kemacetan dan waktu perjalanan.

“Pemantauan real-time melalui sensor dan kamera juga memungkinkan deteksi dini masalah infrastruktur, keamanan, dan kebutuhan pemeliharaan,” tutur Agung.

Tidak sampai di situ, dia menilai implementasi smart city turut berguna bagi layanan publik yang dapat diakses secara digital. Layanan seperti pembayaran tagihan, pendaftaran penduduk, permohonan izin, atau pelaporan masalah dapat dilakukan secara online melalui platform digital.

Kendati begitu, efisiensi dan efektivitas operasional smart city juga bergantung pada partisipasi aktif warga. Smart City mendorong partisipasi warga dalam memberikan masukan, melaporkan masalah, dan berkolaborasi dalam pengambilan keputusan.

“Dengan melibatkan warga, pemerintah dapat memahami kebutuhan mereka secara lebih baik dan mengarahkan sumber daya dengan lebih efektif,” pungkasnya.