Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution melakukan pengisian Bahan Bakar Pertamax Green 95 saat acara pengenalan bahan bakar Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 31.128.02, MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan.
Energi

Ekonom UGM: Pertamax Green Masih Hasilkan Emisi

  • Wacana PT Pertamina (Persero) mengubah spesifikasi BBM RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92 masih sebatas kajian.
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Wacana PT Pertamina (Persero) mengubah spesifikasi BBM RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92 masih sebatas kajian.

Ekonom energi UGM, Fahmy Radhi menyebut, meski menurut Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) oktan yang paling rendah adalah 91, pengalihan Pertalite menjadi RON 92 atau Pertamax Green 92  masih menghasilkan emisi.

"Standar Euro 4 atau internasional itu RON 95 atau setara Pertamax Turbo. Sehingga kalau dialihkan ke RON 92 artinya masih menghasilkan emisi," katanya kepada TrenAsia.com pada Senin, 4 September 2023.

Jika tujuannya untuk mengurangi emisi, menurutnya, lebih baik langsung dialihkan ke RON 95. Sehingga dapat mengurangi gap harga yang masih jauh antara BBM subsidi dengan BBM nonsubsidi.

Fahmy menyebut justru ditengah situasi menjelang pemilihan Presiden 2024 masih banyak hal yang perlu diwaspadai ketimbang menguruh penghapusan Pertalite yang tidak realistis ini.

Masyarakat menurutnya bisa berpindah dari Pertalite ke Pertamax dengan catatan, adanya perpindahan yang bersifat suka rela dan mengalir bukan dengan wacana penghapusan mendadak ini.

Langkah yang Dapat Diambil

Fahmy menegaskan, Pemerintah harus menekan adanya disparitas harga antara Pertalite dan Pertamax. Sehingga konsumen Pertalite akan sukarela pindah ke karena harga Pertamax tak beda jauh serta BBM RON 92 ini lebih baik untuk mesin daripada Pertalite.

Fahmy berkaca pada penghentian Premium ke Pertalite beberapa tahun lalu. Di mana pemerintah membutuhkan waktu 2 tahun, saat pengguna Premium sisa 10% baru perlahan hilang. Sehingga tidak menimbulkan gejolak maupun penolakan konsumen.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan berencana akan menghapus atau berhenti menjual produk bahan bakar mesin (BBM) RON 90 atau biasa dikenal Pertalite dan menggantinya menjadi BBM RON 92 mulai 2024.

Menurutnya, penghapusan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang. Sesuai peraturan tersebut, bahan bakar yang dijual di Indonesia minimal RON 91.

"Oleh karena itu, 2024 mohon dukungan kami akan keluarkan lagi Pertamax Green 92. Sebetulnya ini pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92," jelasnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR pada Rabu, 30 Agustus 2023.