putin.jpg
Dunia

Ekonom Yale Sebut Pertumbuhan Ekonomi Rusia Sebagai Akal-Akalan Putin

  • Akademisi Universitas Yale, Jeffrey Sonnenfeld dan Steven Tian mengatakan bahwa kondisi ekonomi Rusia saat ini sedang hancur-hancurnya

Dunia

Rizky C. Septania

NEWYORK- Akademisi Universitas Yale, Jeffrey Sonnenfeld dan Steven Tian mengatakan bahwa kondisi ekonomi Rusia saat ini sedang hancur-hancurnya. 

Meski pemerintah merilis ekonomi Rusia tumbuh hingga 4%, mereka mengatakan angka tersebut hanyalah akal-akalan Putin.

Mengutip Insider Kamis,13 April 2023, para akademisi mengecam prakiraan ekonomi Rusia dan bank sentral negara tersebut melukiskan citra ketahanan di tengah sanksi barat dan invasi mahal Rusia ke Ukraina.

Perlu diketahui, bank sentral Rusia baru-baru ini menyesuaikan prospek PDB-nya, memperkirakan ekonomi tumbuh 1% atau berkontraksi 1% tahun ini. Sebelumnya, Bank Sentral Rusia  memperkirakan adanya kontraksi ekonomi sebesar 1%-4%. 

Sonnenfeld dan Tian mengatakan angka yang disampaikan oleh Bank Sentral Rusia tersebut sebagai angka fiktif yang dibuat-buat.

"Sejak invasi Ukraina, data kami menunjukkan bahwa rilis ekonomi Kremlin telah menjadi semakin dipilih secara selektif dan membuang metrik yang tidak menguntungkan. Mereka hanya merilis yang lebih menguntungkan," kata para akademisi sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

Mereka menunjuk pada statistik yang belum dirilis yang kemungkinan melukiskan gambaran yang lebih suram tentang situasi Rusia, termasuk ekspor dan impor negara, arus masuk dan keluar modal, dan data output untuk minyak dan gas.

"Dengan demikian angka PDB Rusia adalah penemuan murni dari imajinasi Putin. Statistik yang dipilih Putin kemudian dengan sembrono dikumandangkan di seluruh media dunia dan diandalkan oleh para ahli yang ceroboh dalam membuat prakiraan menggelikan yang secara tidak realistis menguntungkan Kremlin," ujar mereka.

Sonnenfeld dan Tian juga mengkritisi Dana Moneter Internasional(IMF) yang memperhitungkan proyeksi ekonomi Rusia dalam analisis mereka sendiri tentang ekonomi negara. 

IMF saat ini memperkirakan PDB Rusia akan tumbuh sebesar 0,7% pada tahun 2023. Namun,  Sonnenfeld dan Tian mengklaim bahwa para ekonom organisasi tersebut secara pribadi mengakui bahwa mereka memiliki visibilitas nol ke dalam keadaan ekonomi Rusia yang sebenarnya. 

Perkiraan di luar yang ditawarkan oleh pejabat Rusia menunjukkan ekonomi negara itu telah terpukul selama setahun terakhir. Menurut beberapa catatan, pendapatan energi Rusia merosot di tengah larangan minyak Rusia oleh UE dan batas harga US$60. Menurut Sonnenfeld dan Tian, sektor utama ekonomi lainnya anjlok 60%-95%.

Pakar lain juga memiliki pandangan buruk pada prospek ekonomi Rusia. Prospek tersebut sebagian besar muncul karena isolasi negara dari pasar global dan de-investasi dalam teknologi . 

Think Tank mengatakan bahwa Rusia akan  menjadi negara gagal pada akhir dekade. Sementara Bank Dunia, Morgan Stanley, dan Goldman Sachs memperkirakan ekonomi Rusia akan berkontraksi tahun ini.

"Putin kalah dalam perang militer, perang diplomatik, dan perang ekonomi. Dia tidak boleh memenangkan perang disinformasi oleh media barat dan pembuat kebijakan yang secara naif jatuh karena data ekonomi palsunya," kata para peneliti.