Pasar Modal

Ekonomi 2023 Ditaksir Memburuk, Sri Mulyani: Pengaruh Suku Bunga Tinggi

  • Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi buruk ekonomi di 2023. Menurutnya suku bunga yang tinggi diberbagai negara berpotensi mempengaruhi ekonomi global.
Pasar Modal
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi perekonomian akan memburuk pada 2023. Menurutnya suku bunga yang tinggi di berbagai negara berpotensi mempengaruhi ekonomi global.

Sri Mulyani mengatakan, jika ekonomi global terkoreksi ke bawah hal ini dapat menyebabkan bayang-bayang stagflasi atau kondisi pertumbuhan ekonomi yang lambat bersamaan dengan inflasi.

"Kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi berpotensi mempengaruhi kinerja ekonomi global 2023. Inflasi yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang melambat dapat menciptakan situasi stagflasi," kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna di Gedung DPR RI pada Kamis, 29 September 2022.

Bendahara negara ini menyebut, Amerika Serikat dan Uni Eropa bahkan tak terhindar dari bayang-bayang resesi pada 2023. Padahal, negara-negara tersebut adalah negara penggerak perekonomian dunia.

Inflasi di negara-negara maju yang sebelumnya selalu single digit atau mendekati 0% dalam 40 tahun terakhir, sekarang melonjak mencapai double digit. Bahkan inflasi di Turki mencapai 80,2% dan di Argentina mencapai 78,5%.

Krisis di Inggris disebut Sri Mulyani tidak akan merembet ke Indonesia. Hanya saja, situasi itu bisa menambah sentimen negatif terhadap perekonomian global.

Hal ini turut mendorong respons kebijakan moneter yang sangat agresif menaikkan suku bunga. Seperti yang diketahui Bank Sentral AS (The Fed) beberapa waktu lalu menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin.

Maka Menteri Keuangan, meminta untuk mengantisipasi gambaran gejolak ekonomi ini bersama-sama. Pemerintah akan mengelola dengan hati-hati agar dampak goncangan ini tak terasa di Indonesia.