SRI MULYANI RUU APBN.jpeg
Nasional

Ekonomi Bergejolak, Sri Mulyani Tetap Yakin Tingkat Kemiskinan Melandai di 2023

  • Ditengah gejolak ekonomi dunia yang tidak menentu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku pede jika angka kemiskinan 2023 berada di level 7,5%.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Ditengah gejolak ekonomi dunia yang tidak menentu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis angka kemiskinan 2023 berada di level 7,5%, lebih rendah dibanding target tahun 2022 sebesar 8,5% hingga 9%.

Menurutnya, pemerintah bisa mencapai target tersebut dengan melakukan identifikasi terhadap masyarakat miskin melalui survei Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Badan Pusat Statistik (BPS), bantuan sosial, dan juga dana desa.

“Tentu kalau melihat sumber dananya, entah itu dari belanja pemerintah pusat maupun daerah, itu semua bisa memfokuskan pada penurunan kemiskinan tadi termasuk stunting,” kata Sri Mulyani di Sekitar Gedung DPR pada Kamis, 30 September 2022.

Adapun dalam UU APBN 2023 yang telah disepakati DPR, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan berkisar antara 7,5% hingga 8,5%. Angka tersebut turun dari target APBN 2022 yang ada di kisaran 8,5% hingga 9%.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu. Menurutnya, sejauh ini pemerintah secara konsisten dalam melakukan perlindungan sosial (perlinsos) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) atau program lainnya.

Pemerintah juga telah melihat bagaimana program perlinsos berjalan selama pandemi COVID-19 dan di tengah ketidakpastian global.

Selain menurunkan target kemiskinan 2023 secara nasional, Menkeu juga mentargetkan seluruh lembaga dan kemeterian turun mendorong program penurunan angka kemiskinan ekstrem baik di pusat dan daerah.