Ekonomi China Membaik, Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 12 Januari 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 23 poin di posisi Rp15.458 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini seiring dengan ekonomi China yang menunjukkan indikasi perbaikan.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 12 Januari 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 23 poin di posisi Rp15.458 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 11 Januari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 93 poin di level Rp15.481 per-dolar AS.
- Ditarget Beroperasi pada 2024, 10 Perusahaan Ini Sudah Bangun Pabrik di Kawasan Industri Batang
- Outlook IKNB 2023: Tren Pembiayaan Hijau, Privatisasi Asuransi dan Konsolidasi Dapen
- Sudah Telan APBN Rp83,74 Triliun Sejak 2015, Proyek Tol Trans Sumatra Molor dari Target 2024
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai kurs rupiah berpotensi melanjutkan penguatan hari ini.
Menurut Ariston, salah satu faktor yang membantu penguatan rupiah saat ini adalah inflasi China yang merangkak naik pada Desember 2022.
Indeks Harga Konsumen (IHK) China per Desember 2022 tercatat di level 1,8% secara tahunan, naik dari November yang mencatat inflasi 1,6%.
Dalam hal ini, kenaikan inflasi di China mengindikasikan bahwa permintaan di negeri Tirai Bambu mulai kembali meningkat dan mengindikasikan ekonomi yang kembali bertumbuh.
"Permintaan di China mulai naik, dan ekonomi mulai bertumbuh sehingga memberikan dampak positif untuk negara mitra dagangnya, dan ini memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 12 Januari 2023.
- 3 Cara Sederhana Agar Anda Bahagia
- Ingin Cepat Kaya? Coba Gaya Hidup Frugal Living
- Pemerintah Resmi Teken Kontrak Kerja Sama 2 Blok Migas di Aceh
Selain kenaikan inflasi China, sentimen yang hadir dari ekspetasi pelonggaran suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) pun masih berpotensi mendorong penguatan rupiah.
Pelaku pasar saat ini memproyeksikan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin untuk pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) di awal 2023.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk menguat ke arah Rp15.430 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.550 per-dolar AS.