<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Ekonomi Diperkirakan Suram Walaupun Pembatasan di China Melonggar, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Melemah

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 12 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 44,5 poin di posisi Rp15.627,5 perdolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah bersamaan dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang memperkirakan ekonomi global akan tetap suram pada tahun 2023 walaupun pembatasan di China akibat COVID-19 telah melonggar.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 12 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 44,5 poin di posisi Rp15.627,5 perdolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 9 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 37,5 poin di level Rp15.583 perdolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, IMF dan Bank Dunia mengungkapkan kekhawatiran mengenai ekonomi global yang masih suram walaupun kebijakan anti-COVID di China telah dilonggarkan.

"Indikator-indikator menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi global berpotensi terus berlanjut. Namun, pelonggarakan kebijakan zero COVID China akan menjadi hal yang baik untuk ekonomi domestik dan seluruh dunia," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 12 Desember 2022.

IMF saat ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,7% pada tahun depan, turun dari 3,2% pada prediksi sebelumnya.

Bahkan, IMF juga menyoroti adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang lambat selama bertahun-tahun ke dapan.

Sementara itu, Ibrahim pun mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia per kuartal IV-2022 diperkirakan akan melambat dan angkanya bisa di bawah 5% secara tahunan.

Hal itu disebabkan oleh semakin beratnya tantangan perekonomian pada akhir tahun, terutama dari sisi global.

“Perlambatan ekonomi global makin berdampak ke dalam negeri. Ini bisa terlihat dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang diperkirakan masih akan terus terjadi,” kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Selasa, 13 Desember 2022, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp15.610-Rp15.670 perdolar AS.