Ekonomi Global Melambat, ICP November 2024 jadi US$71,83 per Barel
- Meskipun produksi minyak OPEC+ mengalami peningkatan, namun penurunan permintaan global dan penguatan Dolar AS terus menekan harga minyak.
Energi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) kembali mengalami penurunan. Pada bulan November 2024 harga menyentuh level US$71,83 per barel.
Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya mengatakan, penurunan harga minyak dunia yang menjadi faktor utama di balik penurunan. Hal ini turut memicu kekhawatiran akan potensi dampaknya terhadap perekonomian nasional.
"Perlambatan ekonomi global, khususnya di kawasan Eropa dan China, telah menciptakan efek domino yang cukup kompleks. Penurunan permintaan minyak dunia adalah salah satu dampaknya. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pendapatan negara, tetapi juga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan ketidakstabilan di pasar energi global," jelasnya pada Jumat, 13 Desember 2024.
- IHSG Hari Ini 13 Desember 2024 Ditutup Melemah 69 Poin
- Hanya 13 Saham Terkerek, LQ45 Hari Ini 13 Desember 2024 Melemah ke 865,71
- Lucky Strike: Dari Peran di Perang Dunia II Hingga Kejayaan Pemasaran Global
- Penyaluran Bansos Turun jadi Rp139,9 triliun hingga November 2024
Penetapan ICP November 2024 sebesar US$71,83 per barel tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 373.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan November 2024 tanggal 10 Desember 2024.
Menurut Chrisnawan bahwa harga rata-rata minyak mentah selama November 2024 dibandingkan dengan Oktober 2024, menunjukkan penurunan. Berbagai faktor berkontribusi terhadap penurunan harga minyak mentah yang signifikan di pasar internasional. Ini termasuk penurunan ketegangan di Timur Tengah akibat perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon, efektif untuk jangka waktu 60 hari mulai 26 November 2024.
Selain itu, pasar minyak mentah dunia saat ini juga dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi. Meskipun produksi minyak OPEC+ mengalami peningkatan, namun penurunan permintaan global dan penguatan Dolar AS terus menekan harga minyak.
Data dari publikasi OPEC November 2024 menunjukkan bahwa produksi minyak mentah OPEC+ pada bulan Oktober mencapai 40,34 juta barel per hari, naik 0,21 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 direvisi turun sebesar 107 ribu barel per hari.
"Kemenangan Trump dalam Pemilu AS mengurangi permintaan minyak mentah di pasar internasional, karena peningkatan nilai Dolar AS membuat semua komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang Dolar AS menjadi lebih mahal," tambah Chrisnawan.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh penurunan pengolahan minyak di Tiongkok sebesar 4,6%, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu akibat penutupan sejumlah kilang dan penurunan operasional di kilang kecil independen.
Berikut Harga ICP pada November 2024 :
o Dated Brent menjadi US$74,47 per barel.
o WTI (Nymex) menjadi US$69,54 per barel.
o Brent (ICE) turun menjadi US$73,40 per barel.
o Basket OPEC turun menjadi US$73,00 per barel.
o Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun menjadi US$71,83 per barel.