Ekonomi Hijau Diapungkan dalam KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo

JAKARTA—Isu ekonomi hijau, inovasi hingga perdamaian mengemuka dalam pesan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 2023. Pemerintah beserta parlemen didorong berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah dalam isu-isu penting tersebut. 

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, dalam ASEAN-AIPA Leaders Interface Meeting yang merupakan sesi pleno KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 10 Mei 2023. Puan menjelaskan tema yang diangkat dalam AIPA Message adalah ‘Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera’. 

Puan menguraikan rekomendasi pertama dari AIPA yakni agar negara-negara Asia Tenggara menjaga perdamaian, kesatuan, sentralitas dan vitalitas ASEAN sebagai faktor yang menjamin perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan. 

Kedua, mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di kawasan untuk meningkatkan kemampuan tanggap ketahanan ASEAN. “Sambil fokus pada ketahanan energi dan pangan dalam konteks kawasan dan komunitas global yang dinamis,” ujar Puan dilansir dari dpr.go.id.

• Simak! 5 Tips Jitu Mengelola Stres dan Memperoleh Ketenangan
• 5 Persiapan Finansial yang Harus Dilakukan Sebelum Kelahiran Bayi
• Pertamina NRE Raup Laba Bersih Rp461 Miliar, Tumbuh 38 Persen pada Kuartal I-2023

Ketiga, AIPA mendorong negara-negara Asia Tenggara terus mempromosikan ekonomi atau investasi hijau dan mendorong keseimbangan berkelanjutan sesuai kesepakatan dan kebijakan hukum di ASEAN. Keempat, meningkatkan efisiensi operasional mekanisme ASEAN dan mitranya, termasuk AIPA. 

“Kelima, mendorong inovasi, transfer, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan," imbuh Puan yang menjabat Presiden AIPA 2023. 

Sementara itu Presiden Jokowi yang bertindak sebagai ketua KTT ASEAN ke-42 berterima kasih kepada seluruh parlemen di Asia Tenggara yang turut berkontribusi membantu pemerintah negara-negara ASEAN. Hal itu khususnya dalam kebijakan di masa Pandemi Covid-19 sehingga penanganan bisa dilakukan dengan baik. 

“Dalam jangka panjang, peran parlemen sangat dibutuhkan dalam menyusun agenda ASEAN 2045. Kita harus memastikan ASEAN tanggap dan tangguh menghadapi tantangan sehingga menjadi pusat pertumbuhan yang aman, stabil dan demokratis," kata Jokowi.