Ekonomi India Lebihi Ekspektasi, Proyeksi Pertumbuhan Naik jadi 7 Persen
- Pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan pada paruh pertama tahun ini seiring dengan berlanjutnya pengeluaran pemerintah dan beberapa kebangkitan investasi swasta. Hal ini mendorong para ekonom menaikkan perkiraan pertumbuhan mereka menjadi lebih tinggi dari perkiraan pemerintah sebesar 6,5%.
Dunia
JAKARTA - Ekonomi India diproyeksikan tumbuh pada tingkat 6,7% - 7% dalam tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2024. Proyeksi itu tak lepas dari India yang mampu melampaui perkiraan pertumbuhan untuk kuartal Juli-September.
Ekonomi negara itu berkembang 7,6% pada kuartal Juli-September, mengalahkan perkiraan kenaikan 6,8%, seperti yang terlihat dalam data yang dirilis pada Kamis, 30 November 2023.
Pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan pada paruh pertama tahun ini seiring dengan berlanjutnya pengeluaran pemerintah dan beberapa kebangkitan investasi swasta. Hal ini mendorong para ekonom menaikkan perkiraan pertumbuhan mereka menjadi lebih tinggi dari perkiraan pemerintah sebesar 6,5%.
- Hasil Rembuk Iklim Pesisir KNTI 2023: Laut Semakin Ganas
- Utang KSAD Maruli Simanjuntak Terbang 326 Persen jadi Rp21,85 Miliar
- China Pesan 25 Pesawat N219 buatan PTDI
“Dengan pertumbuhan PDB riil sebesar 7,7% pada paruh pertama tahun 2023-2024, pertumbuhan keseluruhan untuk seluruh tahun fiskal diperkirakan sekitar 7%, meskipun ada kemungkinan dapat melampaui angka 7%,” ujar Saumya Kanti Ghosh, kepala ekonom di State Bank of India.
Sebelumnya, ia memproyeksikan pertumbuhan sebesar 6,7%. Pemerintah tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan 6,5% untuk tahun ini. Namun kepala penasihat ekonomi V, Anantha Nageswaran mengatakan dia lebih nyaman dengan kenaikan proyeksi ini daripada sebelumnya.
Citigroup merevisi perkiraan pertumbuhannya untuk tahun keuangan sebesar 50 basis poin menjadi 6,7% dengan alasan peningkatan aktivitas investasi. Pembentukan modal tetap bruto, indikator investasi, naik 11% pada kuartal Juli-September.
“Ini menegaskan kembali pandangan kami tentang pemulihan investasi yang berkelanjutan,” kata kepala ekonom Wall Street bank, India Samiran Chakraborty dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters, Jumat, 1 Desember 2023.
“Sementara pertumbuhan nilai tambah bruto konstruksi sebesar 13,3% menunjukkan pertumbuhan investasi yang dipimpin oleh infrastruktur publik/penyusunan ulang modal residensial—data formasi bruto modal yang kuat ini juga mungkin menunjukkan adanya pemulihan modal swasta,” tambah Chakraborty.
DBS sekarang melihat pertumbuhan pada tahun keuangan saat ini sebesar 6,8% dari sebelumnya 6,4%. “Terjadi peningkatan yang merata dalam investasi, mencerminkan pengeluaran negara bagian dan pusat yang bersama-sama dengan pemulihan pengeluaran negara bagian dan pusat yang dan permintaan inventaris menjelang perayaan,” ujar ekonom Radhika Rao dalam sebuah catatan.
- Bumi Resources (BUMI) Targetkan Produksi Batu Bara 75-80 Juta Ton
- Sediakan Beragam Fasilitas untuk Golongan Rentan, FKM UI Raih Penghargaan
- Datang Lebih Awal, Firli Bahuri Penuhi Panggilan Kepolisian Sebagai Tersangka
“Hal ini mengimbangi kelemahan dalam belanja konsumsi dan kontribusi negatif dari ekspor bersih.” Konsumsi tetap lemah, tumbuh hanya 3,1% pada kuartal kedua tahun ini, menandakan sebagian ekonomi masih akan pulih.
“Permintaan pedesaan tetap lemah, mencerminkan pertumbuhan upah riil yang rendah dan musim hujan yang tidak merata,” ucap Gaura Sen Gupta, ekonom di IDFC First Bank Economics Research, yang telah menaikkan perkiraan pertumbuhannya untuk tahun ini menjadi 6,7% dari sebelumnya 6,2%.