Nampak pengunjung memadati pasar tanah Tanah Abang di minggu terkahir menjelang hari raya Idulfitri, Jumat 5 April 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Makroekonomi

Ekonomi Indonesia Kuartal II-2024 Tumbuh 5,05 Persen

  • Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada kuartal II-2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II 2023, yang sebesar 5,17%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (quartal to quartal/qtq) mencapai 3,79%.

Makroekonomi

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada kuartal II-2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II 2023, yang sebesar 5,17%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (quartal to quartal/qtq) mencapai 3,79%.

Jika dilihat ke belakang, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2019 sebesar 5,06%. Namun, anjlok menjadi 2,97% pada 2020 akibat pandemi. Selanjutnya, pada 2021, turun lebih dalam menjadi 0,69%.

Sementara itu, ekonomi Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.536,5 triliun. Sedangkan atas harga konstan mencapai Rp3.231 triliun.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 bila dibandingkan dengan kuartal II-2023 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,05%. Bila dibandingkan dengan kuartal I-2024, atau secara qtq tumbuh sebesar 3,79%,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Edy Mahmud, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

Selama semester I-2024, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,08% (yoy). Edy menyatakan, pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat. Sementara, pertumbuhan ekonomi secara kuartalan mengikuti pola musiman yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Secara qtq, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 tumbuh sebesar 3,79%. Pertumbuhan secara qtq ini sejalan dengan pola musiman yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan qtq di kuartal II lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I,” jelas dia.

Pada kuartal II-2024, industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi, dengan kelima sektor ini menyumbang sekitar 63,70% dari PDB.

Sektor dengan pertumbuhan tertinggi mencakup akomodasi serta makanan dan minuman, yang tumbuh sebesar 10,17%, didorong oleh event berskala nasional dan internasional.

Dari sisi sumber pertumbuhan, industri pengolahan merupakan kontributor terbesar dengan kontribusi sebesar 0,79%. Diikuti konstruksi yang menyumbang 0,67%, perdagangan 0,63%, dan informasi serta komunikasi 0,50%. Dari sisi pengeluaran, pada triwulan II-2024 secara year on year, seluruh komponen mengalami pertumbuhan yang positif.

Komponen pengeluaran utama yang menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional adalah konsumsi rumah tangga, yang memberikan kontribusi sebesar 54,53%. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,93% (yoy) pada triwulan II-2024.

“Ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” kata dia.

“Sementara, pengeluaran dengan pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT), yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,98% (yoy) pada triwulan II-2024,” jelasnya.

Di sisi lain, komponen ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 8,28% dan 8,57%. Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor migas dan non migas, sedangkan peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan penolong.