Sebuah Pemandangan Memperlihatkan Kaki Langit Frankfurt, Jerman (Reuters/Kai Pfaffenbach)
Dunia

Ekonomi Jerman Melemah, Tetangga Cemas

  • Dana Moneter Internasional telah memangkas proyeksi pertumbuhan PDB Jerman sebesar 0,3% untuk tahun 2024 dan 2025.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Pelemahan ekonomi Jerman menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga dari Swiss hingga Polandia. Hal tersebut mendorong beberapa ekonom asing untuk mendesak adanya reformasi di ekonomi terbesar zona euro tersebut guna menghentikan penyebaran krisis tersebut.

Dana Moneter Internasional telah memangkas proyeksi pertumbuhan PDB Jerman sebesar 0,3% untuk tahun 2024 dan 2025. Dan untuk tahun ini pertumbuhan diperkirakan hanya sebesar 0,2%. Ini  merupakan angka terlemah di antara negara-negara besar zona euro.

"Tanpa stimulus ekonomi dari Jerman, Austria akan kesulitan," ujar Gabriel Felbermayr, Direktur Institut Riset Ekonomi Austria, Wifo, dilansir  Reuters  Kamis, 25 April 2024.

“Jerman sejauh ini merupakan mitra dagang terpenting Austria. Hampir 30% ekspor masuk ke tetangganya yang jauh lebih besar, setara dengan 12% dari produk domestik bruto Austria,” kata Felbermayr.

Pada tahun 2023, volume perdagangan bilateral antara Jerman dan Austria turun 8%. “Ini berarti bahwa kelemahan Jerman berdampak negatif langsung pada ekonomi Austria,” kata Felbermayr. “Industri mesin, bahan kimia, industri logam, dan sektor otomotif sangat bergantung pada perekonomian Jerman.”

Situasinya serupa di Swiss, di mana Jerman juga merupakan mitra dagang utama. “Ketika Jerman mengalami hambatan, Swiss juga merasakannya,” kata Martin Mosler,  Kepala Kebijakan Keuangan di Institut Kebijakan Ekonomi Swiss IWP.

Ekspor Swiss ke Jerman turun sebesar 1,1% pada kuartal pertama, setelah sebelumnya juga mengalami penurunan di akhir tahun 2023.

“Hal ini berdampak pada beberapa sector, mulai dari jam tangan mewah hingga produk setengah jadi yang dipasok oleh banyak UKM (usaha kecil dan menengah) yang sangat spesialis, seperti di industri elektronik, ke Jerman,” kata Moser.

Rantai Pasokan

Di Polandia, sektor industri terkena dampak resesi Jerman tahun lalu. “Produksi di industri padat energi seperti bahan kimia atau pengecoran logam telah mengalami kontraksi sekitar 15% hingga 20% sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022,” kata paweł Sliwowski, direktur Institut Ekonomi Polandia PIE.

“Sektor-sektor ini sangat terintegrasi dalam rantai pasokan Jerman,” jelasnya. Sementara itu, hanya terjadi ekspansi yang sangat kecil dalam aktivitas produsen barang konsumsi.

“Produksi furnitur atau peralatan rumah tangga lainnya sebagian besar tetap tidak berubah sejak 2022 karena permintaan luar negeri yang lebih rendah,” ungkap Sliwowski.

Rata-rata, 27% dari total ekspor Polandia masuk ke Jerman. “Dari sudut pandang Polandia, kebijakan yang lebih tepat bagi pemerintah Jerman adalah meningkatkan investasi publik,” tukas dia.

Direktur Wifo, Felbermayr, membuat seruan serupa. “Di Jerman, aktivitas investasi harus dimulai kembali. Hal ini memerlukan stimulus jangka pendek yang efektif,” katanya, menambahkan bahwa Berlin juga harus melakukan lebih banyak untuk mengembalikan pertumbuhan jangka panjang ke jalur yang benar.

“Mungkin akan sangat efektif jika Jerman memperjuangkan pendalaman yang ambisius dari pasar tunggal UE untuk layanan keuangan, energi, dan telekomunikasi,” kata Felbermayr.