<p>Kepala Koordinasi Bidang Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi video. / YouTube BKPM</p>
Nasional & Dunia

Ekonomi Kembali Bergeliat, Realisasi Investasi Q3 Capai Rp209 Triliun

  • JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kuartal III-2020 sebesar Rp209 triliun. Pencapain ini tumbuh 1,8% secara tahunan dan telah mencapai 74,8% dari target akhir tahun, yakni Rp817,2 triliun. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi ini juga tumbuh dibanding kuartal II-2020 yang terkoreksi 4,3% di angka Rp191 triliun. Lantas jika dilihat secara […]

Nasional & Dunia
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kuartal III-2020 sebesar Rp209 triliun. Pencapain ini tumbuh 1,8% secara tahunan dan telah mencapai 74,8% dari target akhir tahun, yakni Rp817,2 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi ini juga tumbuh dibanding kuartal II-2020 yang terkoreksi 4,3% di angka Rp191 triliun. Lantas jika dilihat secara kuartal, angka ini juga telah tumbuh 8,9%.

“Masa krisis realisasi investasi sudah terlewatkan. Itu pada kuartal II,” ucap Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat 23 Oktober 2020.

Dari total realisasi investasi tersebut, aliran penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyumbang Rp102,9 triliun atau 49,3%, meningkat 9,1% dari kuartal II-2020 dan 2,1% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) menyumbang Rp106,1 triliun atau 50,8%. Naik 8,7% dari kuartal sebelumnya dan 1,1% dibandingkan lalu.

Total realisasi investasi ini mampu menyerap 295.387 orang. Berasal dari 45.726 proyek investasi. “Total proyeknya mencapai 45.726 proyek. Ini penting,” tegas Bahlil.

Sedangkan, wilayah tujuan investasi tahun ini masih terfokus di luar Jawa pada. Catatannya, luar Jawa menyumbang 52% atau Rp110,4 triliun dan di Jawa 47,2% atau Rp98,6 triliun.

Namun demikian, Jawa Barat masih menjadi provinsi favorit tujuan investasi, disusul oleh DKI Jakarta dan Banten. 

Secara sektor, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi mendominasi sebesar 15%. Diikuti industri logam dasar dan barang logam di posisi kedua.