Ekonomi Lampung Tumbuh 4,96 Persen, Pergudangan jadi Andalan
- Sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan 25,80%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 10,12%.
Makroekonomi
JAKARTA - Provinsi Lampung tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,96% (yoy) di triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022. Lapangan usaha transportasi dan pergudangan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.
Dikutip dari laman resmi Pemprov Lampung, Jumat 14 Juli 2023, sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan 25,80%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 10,12%.
Hal itu disampaikan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, dalam Seminar Infrastruktur yang digelar DPD Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HJPI) Lampung dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Lampung, di Ballroom Hotel Novotel, Kamis, 13 Juli 2023.
- Rakernas APEKSI 2023 di Makassar, Perputaran Uang Capai Puluhan Miliar
- Efek Kebocoran Data 300 Ribu Pelanggan, LG Uplus Didenda Rp79,8 Miliar
- Indonesia City Expo 2023 Beri Panggung Anggota APEKSI Promosikan Daerahnya
Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi cukup baik karena hampir menyamai pertumbuhan ekonomi Nasional. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Nasional pada triwulan I 2023 tercatat 5,03%, selisih 0,07% dari pertumbuhan Lampung.
Lampung hingga kini juga masih berstatus salah satu lumbung pangan nasional. Beberapa komoditas penting di provinsi ini di antaranya padai, jagung, nanas, tebu, ubi kayu, lada, dan kopi. Tah hanya itu, peternakan di Lampung juga menempati posisi kedua Nasional. "Seluruh hasil komoditas tersebut jelas memerlukan jaminan kelancaran distribusi dari pusat-pusat produksi menuju ke pasar atau pelabuhan,” jelas Arinal.
Penghambat pembangunan infrastruktur terjadi karena permasalahan pembiayaan dan COVID-19 di awal tahun 2020 yang melanda secara global. Hal tersebut mengakibatkan beberapa program termasuk program pembangunan infrastruktur tertunda, termasuk pembangunan jalan.
Pembiayaan Swasta untuk Proyek Jalan
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Gubernur mendorong semua pihak yang memiliki kepentingan dalam pemanfaatan jalan perlu saling bersinergi. "Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus saling bekerja sama dalam hal penanganan jalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arinal mendorong skema pembiayaan dari sektor swasta yang bergerak di bidang industri, lembaga keuangan, dan BUMN yang dapat membantu dalam pembiayaan penanganan jalan. "Tidak lupa dari dari unsur masyarakat juga bisa berperan dan ikut bersinergi, bahu-membahu dalam pembangunan jalan,” tambahnya.
Tak hanya membahas penanganan jalan, seminar tersebut membahas beberapa penyebab kerusakan jalan, mulai dari aspek material jalan, aspek perkerasan, aspek drainase, aspek geoteknik, hingga dampak kendaraan over dimention over load (ODOL) yang berdampak negatif terhadap infrastruktur jalan.