Podomoro City Deli Medan, sebuah proyek properti kawasan superblok persembahan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) / Dok. Agung Podomoro
Industri

Ekonomi Menggeliat, Properti Perkantoran 2022 Diprediksi Pulih

  • Colliers Indonesia memprediksi di 2022 sektor perkantoran menemukan titik positifnya untuk memberikan kinerja yang lebih baik setelah mengalami berbagai tekanan di 2021.
Industri
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA – Colliers Indonesia memprediksi properti sektor perkantoran menemukan titik positif pada 2022 untuk memberikan kinerja yang lebih baik setelah mengalami berbagai tekanan di 2021.

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa peningkatan di sektor perkantoran akan pulih seiring pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, didukung oleh program vaksin yang sudah berjalan sampai saat ini. 

“Tanda properti itu akan membaik atau tidak dilihat dari kuartal III-2021 dan hasilnya baru bisa dilihat pada 2022,” jelas Head of Research Colliers Indonesia Ferry dalam webinar, Rabu, 7 Desember 2022.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Colliers Indonesia terdapat penurunan sebanyak 5% tingkat okupasnsi perkantoran di central business district (CBD) dengan total 78,4% lebih sedikit dibandingkan dengan waktu normal.

Sedangkan okupansi di luar area CBD selama 2021 tercatat ada 79,2% yang mengalami penurunan sebanyak 3% dibandingkan dengan 2019.

Meski okupansi turun, tetap ada potensi beberapa tenant yang akan masuk justru jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan 2020 dan 2021. Potensi itu ditambah pemberian diskon tarif sewa oleh pengembang agar meningkatkan daya beli hunian.

Ferry menambahkan proyeksi pasokan kumulatif di Jakarta tercatat sebanyak 66% terletak di CBD dengan 10,3 juta persegi persegi (m2) dan 6,9 juta meter persegi (m2). Selain itu, selama kuartal III-2021 tidak ada pasokan baru yang keluar baik di area CBD maupun non area CBD.

Nantinya, pasokan baru berupa tujuh proyeksi kantor baru di CBD seluas 350.000 meter persegi (m2) dan tujuh kantor baru lainnya di luar area CBD seluas 200.000 meter persegi (m2) akan muncul di 2022. Hal itu karena banyaknya penundaan proyeksi penyelesaian kantor yang menumpuk dari 2020 dan 2021.