<p>Opera House, Australia</p>
Industri

Ekonomi Minus 7 Persen, Australia Resesi

  • JAKARTA – Australia membukukan kontraksi ekonomi terdalam sejak 1930-an setelah produk domestik bruto (PDB) jeblok sebesar 7% pada kuartal II-2020 dibanding tiga bulan pertama tahun ini. Biro Statistik Australia pada hari Rabu, 2 September mengkonfirmasi resesi pertama sejak 1990-1991 dengan penyusutan 6,3% selama 12 bulan terakhir. Catatan Australia sebelumnya adalah 2% pada Juni 1974 akibat […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Australia membukukan kontraksi ekonomi terdalam sejak 1930-an setelah produk domestik bruto (PDB) jeblok sebesar 7% pada kuartal II-2020 dibanding tiga bulan pertama tahun ini.

Biro Statistik Australia pada hari Rabu, 2 September mengkonfirmasi resesi pertama sejak 1990-1991 dengan penyusutan 6,3% selama 12 bulan terakhir. Catatan Australia sebelumnya adalah 2% pada Juni 1974 akibat anjloknya harga minyak dunia.

Secara tahunan, Australia pernah kontraksi tajam pada 1930, selama masa great depression. Kala itu, ekonomi Australia susut hingga 10%dan kontraksi sebesar 5% setelah Perang Dunia II.

Penurunan ekonomi kali ini didorong oleh jatuhnya konsumsi rumah tangga 12,7% pada kuartal kedua 2020. Sedangkan pengeluaran diskresioner turun 25%, pengeluaran untuk layanan turun 17,6%.

Pukulan terbesar terjadi pada pengeluaran transportasi, yang turun 85,9%, sementara rumah tangga memangkas pengeluaran untuk hotel, kafe dan restoran sebesar 56,1%. Belanja modal juga tercatat turun 6,9% meski sebagian ditopang oleh sektor pertambangan.

Kepala biro akun nasional, Michael Smedes mengatakan permintaan swasta berkurang 7,9% dari PDB

“Pada Juni, terlihat kontraksi yang signifikan dalam pengeluaran rumah tangga untuk layanan. Sebab, adanya perubahan perilaku masyarakat dan penguncian negara,” jelas dia.

Alhasil, PDB per kapita turun 7,4%, angka ini merupakan rekor penurunan sebesar 2,4% yang terjadi pada kuartal kedua 1974.

Di antara negara bagian, kontraksi terbesar sepanjang kuartal ditempati oleh New South Wales (NSW). Demand NSW, yang tidak termasuk impor dan ekspor, turun 8,6%, sementara di Victoria turun 8,5%.

Setiap negara bagian dan teritori mengalami kemunduran, namun Australian Capital Territory (ACT) hanya turun 2,2%.

Sebelumnya, para ekonom, seperti JPMorgan telah memperkirakan kontraksi sebesar 7,2% dan National Australia Bank (NAB) 5%.