Ekonomi Mulai Bangkit, Jumlah Penumpang Pesawat Meroket 135,74 Persen
Kenaikan tertinggi dicapai oleh angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Juli 2020 sebanyak 1,5 juta orang atau naik 135,74% dibandingkan dengan Juni 2020.
Nasional & Dunia
JAKARTA – Setelah terpukul pandemi COVID-19, perekonomian Indonesia mulai membaik ditandai dengan meroketnya jumlah penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan angkutan pesawat terbang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto merilis perkembangan jumlah penumpang angkutan baik udara, laut, darat hingga Juli 2020. Ketiganya kompak tumbuh month to month (mtm) meskipun secara tahunan (year-on-year/yoy) masih terkontraksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan tertinggi dicapai oleh angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Juli 2020 sebanyak 1,5 juta orang atau naik 135,74% dibandingkan dengan Juni 2020.
“Sektor transportasi bergeliat meskipun belum kembali normal,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa, 1 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain penerbangan domestik, penerbangan internasional juga naik 57,67% menjadi 25.700 orang. Jika diakumulasi pada semester I-2020, jumlah penumpang domestik mencapai 19,7 juta orang turun 54,92%.
Sementara, penumpang internasional sebanyak 3,4 juta orang turun 67,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sektor Laut dan Darat
Suhariyanto juga mencatat geliat positif yang sama pada jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Juli 2020 tercatat 836.600 ribu orang, naik 29,63% dibandingkan dengan Juni 2020.
Jumlah barang yang diangkut juga naik 7,38% menjadi 24,3 juta ton. Selama Januari–Juli 2020 jumlah penumpang mencapai 8,4 juta orang turun 37,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
“Sementara jumlah barang yang diangkut naik 0,10%, mencapai 168,2 juta ton,” rinci Suhariyanto.
Setali tiga uang, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Juli 2020 sebanyak 12,2 juta orang, naik 31,73% dibandingkan dengan Juni 2020. Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami peningkatan 19,98% menjadi 3,9 juta ton.
Selama Januari–Juli 2020 jumlah penumpang mencapai 122,8 juta orang, turun 50,46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api turun 4,32% menjadi 27,5 juta ton. (SKO)