Ekonomi RI Masih Ditopang Jawa, Porsi PDB Capai 57,05 Persen
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didukung oleh Pulau Jawa dan Sumatra sepanjang tahun 2023. Kedua pulau ini memainkan peran penting dalam kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Makroekonomi
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didukung oleh Pulau Jawa dan Sumatra sepanjang tahun 2023. Kedua pulau ini memainkan peran penting dalam kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pulau Jawa menyumbang sekitar 57,05% secara keseluruhan terhadap PDB, sementara Pulau Sumatra menjadi kontributor terbesar kedua dengan 22,01%.
Pulau Kalimantan menyusul dengan memberikan kontribusi sebesar 8,49% terhadap PDB, sementara pulau Sulawesi memberikan kontribusi sebesar 7,10%. Pulau Bali dan Nusa Tenggara berpartisipasi dengan 2,77%, sedangkan pulau Maluku dan Papua memberikan kontribusi sebesar 6,94%.
- 4 Rekomendasi Aplikasi di Google Play Store untuk Meningkatkan Produktivitas Anda
- Butuh Uang? Simak Plus Minus Kredit Bank vs Pinjol
- Menggali Lebih Dalam tentang Brand Awareness
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan pertumbuhan ekonomi secara spasial di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua mengalami pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
“Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spasial masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, pada Senin, 5 Februari 2024.
Ia menambahkan, Pulau Kalimantan mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat pada tahun 2023, dengan salah satu faktor pendorongnya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Wilayah pulau Kalimantan tumbuh sebesar 5,43%, wilayah Pulau Sulawesi tumbuh sebesar 6,37%. Pertumbuhan tertinggi ada di pulau Maluku dan Papua sebesar 6,94%,” pungkasnya.
Pertumbuhan Tertinggi di Maluku Utara
Menariknya, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2023 tercatat di Provinsi Maluku Utara, mencapai angka 20,49%. Selanjutnya, Sulawesi Tengah mengikuti pertumbuhan ekonomi sebesar 11,91%.
“Hal ini terutama didorong oleh pertumbuhan yang impresif dari lapangan usaha industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian,” ujarnya.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04% yoy pada kuartal IV 2023. Angka ini mengalami kenaikan tipis dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 5,01% yoy.
Dengan pencapaian ini, PDB per kapita Indonesia mencapai Rp75,0 juta atau setara dengan US$4.919,7 sepanjang tahun 2023. Selain itu, PDB yang diukur berdasarkan harga yang berlaku (AHDB) mencapai Rp20.892,4 triliun.
- Menteri ESDM Minta Divetasi Vale Indonesia Dipercepat
- Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat ke Level 5,05 Persen Tahun 2023
- Pertamina Geothermal (PGEO) Ekspansi ke Turki, Bagaimana Prospek Sahamnya?
“Sehingga pertumbuhan ekonomi indonesia pada triwulan IV 2023 dibandingkan triwulan III 203 tumbuh 0,45%,” kata Amalia.
Jika dilihat secara kumulatif (ctc), pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,05%, atau lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian tahun 2022 yang mencapai 5,31%. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mencapai 13,96%.