<p>Tidar (46), membuatkan jamu untuk pelanggannya di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis 11 Juni 2020. Penjual jamu tradisional keliling ini tampak mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan dalam melayani pelanggan setianya di masa PSBB transisi.  Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Ekonomi RI Selamat dari Resesi, Kuncinya Pandemi Harus Ditangani

  • BANDUNG – Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Arief Anshori Yusuf menjelaskan kunci utama pemulihan ekonomi Indonesia agar terhindar dari jurang resesi adalah menangani terlebih dahulu permasalahan COVID-19. Pasalnya, menurut dia, resesi itu terjadi disebabkan COVID-19 yang belum berujung. Sehingga, kata dia, permasalahan pandemi ini perlu ditangani dengan baik. “Tidak akan terjadi […]

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

BANDUNG – Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Arief Anshori Yusuf menjelaskan kunci utama pemulihan ekonomi Indonesia agar terhindar dari jurang resesi adalah menangani terlebih dahulu permasalahan COVID-19.

Pasalnya, menurut dia, resesi itu terjadi disebabkan COVID-19 yang belum berujung. Sehingga, kata dia, permasalahan pandemi ini perlu ditangani dengan baik.

“Tidak akan terjadi resesi, kalau COVID-19-nya tertangani,” kata Arief dilansir Antara, Minggu, 4 Oktober 2020.

Ia melanjutkan penanganan COVID-19 akan bergantung pada hasil efektivitas dari uji klinis tahap III terhadap vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh tim Unpad.

“Apa yang dilakukan Prof Kusnandi Rusmil (Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad) sangat penting untuk ekonomi Indonesia,” katanya.

Waspada Pelonggaran Aktivitas

Dia juga menyebut pelonggaran kembali mobilitas masyarakat pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) juga berisiko. Meskipun memang, menurut dia hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kembali geliat ekonomi.

Pelonggaran mobilitas masyarakat, menurut Arief, akan memicu klaster COVID baru apabila tidak diimbangi dengan ketegasan dalam memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Alhasil, peningkatan kasus akan berdampak pada kembali melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Selain penanganan pandemi, Arief juga merekomendasikan pemerintah terus mengoptimalkan stimulus ekonomi dengan fokus ke perlindungan sosial.

Ia mengatakan kini banyak kajian yang menyatakan batuan sosial yang diberikan pemerintah selama pandemi lebih efektif menstimulus ekonomi.

“Jadi, orang akan banyak berbelanja, karena kebutuhan,” katanya. (SKO)