Ekonomi RI Selamat dari Resesi, Kuncinya Pandemi Harus Ditangani
BANDUNG – Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Arief Anshori Yusuf menjelaskan kunci utama pemulihan ekonomi Indonesia agar terhindar dari jurang resesi adalah menangani terlebih dahulu permasalahan COVID-19. Pasalnya, menurut dia, resesi itu terjadi disebabkan COVID-19 yang belum berujung. Sehingga, kata dia, permasalahan pandemi ini perlu ditangani dengan baik. “Tidak akan terjadi […]
Nasional
BANDUNG – Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Arief Anshori Yusuf menjelaskan kunci utama pemulihan ekonomi Indonesia agar terhindar dari jurang resesi adalah menangani terlebih dahulu permasalahan COVID-19.
Pasalnya, menurut dia, resesi itu terjadi disebabkan COVID-19 yang belum berujung. Sehingga, kata dia, permasalahan pandemi ini perlu ditangani dengan baik.
“Tidak akan terjadi resesi, kalau COVID-19-nya tertangani,” kata Arief dilansir Antara, Minggu, 4 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ia melanjutkan penanganan COVID-19 akan bergantung pada hasil efektivitas dari uji klinis tahap III terhadap vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh tim Unpad.
“Apa yang dilakukan Prof Kusnandi Rusmil (Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad) sangat penting untuk ekonomi Indonesia,” katanya.
Waspada Pelonggaran Aktivitas
Dia juga menyebut pelonggaran kembali mobilitas masyarakat pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) juga berisiko. Meskipun memang, menurut dia hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kembali geliat ekonomi.
Pelonggaran mobilitas masyarakat, menurut Arief, akan memicu klaster COVID baru apabila tidak diimbangi dengan ketegasan dalam memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Alhasil, peningkatan kasus akan berdampak pada kembali melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Selain penanganan pandemi, Arief juga merekomendasikan pemerintah terus mengoptimalkan stimulus ekonomi dengan fokus ke perlindungan sosial.
Ia mengatakan kini banyak kajian yang menyatakan batuan sosial yang diberikan pemerintah selama pandemi lebih efektif menstimulus ekonomi.
“Jadi, orang akan banyak berbelanja, karena kebutuhan,” katanya. (SKO)