sergei dan gerasimog.jpg
Dunia

Eks Menhan dan Panglima Militer Rusia Masuk Daftar Buron Pengadilan Kriminal Internasional

  • Pengadilan yang berbasis di Den Haag dalam sebuah pernyataan pada  Selasa 25 Juni 2024 menyatakan kedua orang tersebut tersebut diduga bertanggung jawab atas dua kejahatan perang.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court  (ICC) pada Selasa 25 Juni 2024 telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadai Sergei Shoigu dan  Jenderal Valery Gerasimov. Keduanya disebut telah mememerintahkan untuk menyerang sasaran sipil di Ukraina.

Sergei Soighu diketahui sebagai mantan Menteri Pertahanan (Menhan) yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Sementara Gerasimov adalah panglima militer Rusia.

Pengadilan yang berbasis di Den Haag dalam sebuah pernyataan pada  Selasa 25 Juni 2024 menyatakan kedua orang tersebut tersebut diduga bertanggung jawab atas dua kejahatan perang. Terutama  mengarahkan serangan terhadap objek sipil dan menyebabkan kerugian yang berlebihan terhadap warga sipil atau kerusakan pada objek sipil. 

Mereka juga dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Tuduhan utama terkait serangan rudal yang dilakukan  Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina mulai 10 Oktober 2022 hingga setidaknya sampai 9 Maret 2023.

“Selama jangka waktu ini, sejumlah besar serangan terhadap sejumlah pembangkit listrik dan gardu induk dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di beberapa lokasi di Ukraina,” kata pernyataan pengadilan.

Panel yang terdiri dari tiga hakim ICC yang membuat keputusan itu menyimpulkan  Shoigu dan Gerasimov memerintahkan serangan terhadap sasaran sipil. Dan ini  merupakan kejahatan perang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.

Para hakim juga mengatakan  meskipun beberapa sasaran mungkin dianggap relevan dengan kampanye militer Rusia pada saat itu, jelas bahwa menyerang sasaran tersebut akan menimbulkan kerugian bagi warga sipil. Dan  kerugian  diperkirakan akan sangat besar dibandingkan dengan keuntungan militer dari serangan tersebut. 

Rusia telah berulang kali mengatakan infrastruktur energi Ukraina adalah target militer yang sah dan membantah menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil.

Rusia Meremehkan

Kantor berita negara Rusia TASS mengutip Dewan Keamanan Rusia  yang saat ini dipimpin oleh Shoigu  menyebut keputusan ICC batal demi hukum. Keputusan itu dinilai tidak ada artinya. Karena yurisdiksi ICC tidak mencakup Rusia. “Keputusan itu juga dibuat dalam kerangka perang hybrid Barat melawan negara kami,” kata lembaga itu.

Di sisi lain para pejabat Ukraina menyambut baik pengumuman tersebut pada hari Selasa. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan keputusan tersebut menunjukkan bahwa  tidak ada pangkat militer atau pintu kabinet yang dapat melindungi penjahat Rusia dari pertanggungjawaban. 

Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina mengatakan Shoigu dan Gerasimov bertanggung jawab secara individu.  “Dan Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya,” katanya dikutip dari CNN.

Kedua surat perintah tersebut menambah jumlah total pejabat tinggi Rusia yang dicari karena kejahatan perang menjadi empat. Sebelumnya ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden  Vladimir Putin  dan pejabat Rusia  Maria Lvova-Belova . Keduanya dituduh melakukan kejahtan dalam mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

Berlokasi di Den Haag, Belanda, dan dibuat berdasarkan perjanjian yang disebut Statuta Roma, ICC beroperasi secara independen.  Sebanyak 124 negara menandatangani perjanjian  tersebut. Amerika, Rusia, dan Ukraina tidak termasuk yang bergabung dalam ICC.

Risiko Ditangkap

Berdasarkan Statuta Roma, negara mana pun yang menandatanganinya wajib menangkap dan menyerahkan siapa pun yang menghadapi surat perintah penangkapan ICC. Bahkan meski orang yang masuk daftar buron tersebut berasal dari negara yang tidak menandatangani Statuta Roma. Dengan kata lain baik Putin, Shoigu, Gerasimov maupun Belova akan berisiko ditangkap jika bepergiaan ke salah satu dari 124 negara peneken perjanjian ICC.

Shoigu merupakan sekutu dekat Putin dan  menjabat sebagai menteri pertahanan negara itu selama 12 tahun. Pada Mei lalu posisinya digantikan oleh Andrey Belousov. Dia memimpin invasi  ke Ukraina pada tahun 2022.

Sementara Gerasimov telah memimpin angkatan bersenjata Rusia selama lebih dari satu dekade. Dia adalah salah satu dari sekelompok kecil orang yang bertanggung jawab merencanakan invasi. Dia secara resmi ditunjuk sebagai komandan keseluruhan kampanye pada Januari 2023.