Ekspansi Bisnis Ke Dubai, Pupuk Indonesia Go Internasional
- PT Pupuk Indonesia (Persero), memperluas peluang kerjasama perdagangan Ammonia, Urea, NPK dan produk lain dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Peresmian itu dikabarkan dilakukan di Dubai, 31 Oktober 2022 lalu
Nasional
DUBAI - PT Pupuk Indonesia (Persero), memperluas peluang kerjasama perdagangan Ammonia, Urea, NPK dan produk lain dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Peresmian itu dikabarkan dilakukan di Dubai, 31 Oktober 2022 lalu.
Melalui ekspansi ini, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih memperluas bisnis trading-nya serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya.
Ekspansi Pupuk Indonesia ke pasar Dubai di apresiasi olehWakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Pahala Nugraha Mansury. Mengutip keterangan pers yang diterima TrenAsia.com Selasa, 2 November 2022, Pahala mengatakan bahwa Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Asia memainkan peran penting dalam perdagangan pupuk dunia.
- Turut Kembangkan Wisata Kota Tua, Gajah Mada Plaza Hadirkan New Food Court Dengan Nuansa Pecinan
- Nilai Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Walau Sudah Bergerak Menuju Rp15.650 per Dolar AS
- Gelar Rights Issue, Solusi Sinergi (WIFI) Siap Terbitkan 205 Juta Lembar Saham
- Harga Emas Antam Hari Melonjak, Dibaderol Rp944.000 per Gram
Ia menambahkan, ada tahun 2022, Pupuk Indonesia diprediksi akan meraih nilai pendapatan sebesar USD 6 miliar atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Pahala turut menyebutkan bahwa pembukaan kantor perwakilan di Dubai oleh Pupuk Indonesia merupakan langkah yang sangat strategis karena ada tiga inisiatif yang dikembangkan Pupuk Indonesia ke depan.
“Pertama adalah memastikan bahwa mereka memiliki keunggulan operasional, termasuk efisiensi rantai pasok. Kedua terkait ketahanan dan optimalisasi pangan, di mana pupuk menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan untuk memiliki ketahanan pangan yang lebih baik. Ketiga, kami juga percaya bahwa Pupuk Indonesia juga dapat menjadi salah satu produsen produk-produk yang terkait dengan green and circular economy, seperti melalui green ammonia, green hydrogen, atau dalam jangka menengah termasuk blue ammonia dan blue hydrogen,” ujar Pahala seperti dikutip TrenAsia.com dalam keterangan tertulis Rabu 2 Oktober 2022.
Dalam acara peresmian, Konsulat Jendral Indonesia di Dubai, Kartika Candra Negara, menyoroti eratnya hubungan Indonesia dan UEA. Ia menyampaikan bahwa keputusan Pupuk Indonesia melebarkan sayap ke Dubai sebagai keputusan yang tepat.
Kartika menyorot bahwa dalam tiga hingga lima tahun terakhir, hubungan antara Indonesia dan UEA terus meningkat secara eksponensial.
"Kita bisa melihat bagaimana hubungan perdagangan, investasi, sektor lain, people to people contact, dan hubungan budaya terus meningkat,” ujar Kartika.
Pun halnya dengan Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman yang mengatakan bahwa kantor perwakilan di Dubai akan menjalankan beberapa peran, seperti memastikan komunikasi yang lancar dan handal dengan pemasok dan mitra.
Selain itu, unit bisnis Pupuk Indonesia di Dubai juga akan melakukan upaya pemasaran internasional untuk perdagangan ekspor, mempermudah akses pembelian bahan baku, khususnya bahan baku NPK, akses kepada perusahaan teknologi dan manufaktur yang pada umumnya mempunyai kantor di UAE. Pupuk Indonesia juga menargetkan unit bisnis di Dubai bisa mendukung bisnis trading dari perusahaan pelat merah ini.
Sebagai tambahan informasi, Pupuk Indonesia merupakan salah satu produsen ammonia dan urea terbesar di Asia. Perusahaan BUMN ini telah berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam memproduksi dan mengekspor ammonia dan urea dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan kualitas produk yang baik.
Pada tahun 2021, volume ekspor urea Pupuk Indonesia mencapai sekitar 2 juta ton, sedangkan ekspor ammonia mencapai 715 ribu ton. Tidak hanya urea, Pupuk Indonesia memiliki beragam jenis produk seperti NPK/NPS, dan/atau ZK yang juga diekspor ke sejumlah negara.
“Khusus dengan UAE, kami juga banyak melakukan pembelian sulfur, yang banyak diproduksi oleh UAE dan diperlukan untuk pembuatan asam sulfat,” tambah Bakir.
“Jadi sebagaimana arahan Menteri BUMN agar Pupuk Indonesia go global, kami melakukan ekspansi untuk mendekatkan diri pada pasar, dan juga mencari peluang-peluang bisnis lain, khususnya di bidang trading komoditas,” jelas Bakir