Karyawan memperhatikan layar  pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Ekspansi Bisnis Teknologi, Induk Usaha Grup Bino Bidik Dana Rp63,08 Miliar Lewat IPO

  • Induk usaha produsen dan distributor alat tulis kantor Grup Bino, PT Perma Plasindo Tbk bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Induk usaha produsen dan distributor alat tulis kantor Grup Bino, PT Perma Plasindo Tbk, bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham atau ticker BINO.

Melansir prospektusnya, BINO akan melepas sebanyak-banyaknya 435 juta lembar saham atau sekitar 20% ari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Memiliki nilai nominal Rp100 per saham, perseroan mematok harga pelaksanaan pada rentang Rp120 – Rp145 per lembar saham. Dengan begitu, perseroan berpotensi memperoleh dana segar sebanyak Rp52,20 miliar – Rp63,08 miliar.

Selain itu, perseroan juga berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 217.500.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan yang belum ditentukan. Sedangkan, PT Indo Capital Sekuritas, PT Phillip Sekuritas Indonesia, dan PT Semesta Indovest Sekuritas bertindak sebagai underwriter

Bino Group merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha utama yang memproduksi dan mendistribusikan alat tulis kantor dengan merek Bantex yang akan bertransformasi menjadi perusahaan digital dengan pengembangan Bino Digital Solution Hybrid Filing.

Bino didirikan sejak 1986 sebagai pabrikan dan distribusi dalam bidang peralatan kantor ke seluruh Indonesia. Sementara, Bantex merupakan sebuah merek peralatan kantor yang sangat terkenal di Eropa.

Bantex memiliki pabrik sendiri dan telah memberikan lisensi untuk mendistribusi dan memproduksi produk-produk mereka dengan merek Bantex kepada distributor yang berada di lebih dari 70 negara yang tersebar di enam benua, termasuk Bino di Indonesia.

Bino menjual peralatan kantor dengan merek internasional seperti Bantex, Elba, Linex, Apli, Lyra, Xyron dan beberapa merek lainnya untuk peralatan kantor. Bino diketahui telah mengadakan ekspansi dan investasi.

Bino memiliki pabrik di tiga lokasi, yaitu di Kawasan Industri Sentul, Klaten, dan Batam yang memproduksi semua produk-produk perseroan. Hingga saat ini Bino memiliki 12 Cabang, 6 Distributor, 9 POS dan 2 DC sebagai jaringan distribusi. 

Pengembangan Teknologi

Pada awalnya, perseroan merupakan produsen alat tulis terkemuka di Indonesia dengan merek Bantex yang mana akan mengembangkan produk baru untuk memberikan produk digital solution melalui anak usaha Bino Digital Solutions Pte. Ltd. yang berlokasi di Singapura.

Perseroan berencana mengembangkan hybrid e-filing yakni sebuah solusi gabungan pengarsipan secara fisik dan elektronik. Bino akan melakukan pengembangan hybrid file digital dan file fisik yang bekerjasama dengan perusahaan di Singapura bernama Sircured Pte Ltd.

Sircured Pte Ltd sendiri mengembangkan safe deposit box digital dengan aplikasi Vaultbox yang merupakan neraca dan folder pribadi yang terenkripsi dalam penyimpanan cloud. Pengguna dapat mendata aset dan kewajiban, memahami kekayaan bersih, dan memonitor posisi keuangan mereka, hingga mengunggah dokumen-dokumen serta menyimpan informasi kontak penting.

Selain itu, perseroan melalui PT Batara Indah akan melakukan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan. Di sisi lain, anak usaha yang mendistribusikan dan menjual seluruh di dalam negeri, PT Bino Mitra Sejati telah menyiapkan penambahan jaringan distribusi.