Korporasi

Ekspansi ke Sektor Tambang, Waskita Karya (WSKT) Teken Kontrak Rp262 Miliar

  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menandatangani proyek pembangunan kawasan pertambangan dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Batu Hijau, Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan nilai kontrak Rp262 miliar.
Korporasi
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menandatangani proyek pembangunan kawasan pertambangan dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Batu Hijau, Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan nilai kontrak Rp262 miliar.

Proyek pembangunan kawasan pertambangan menjadi hal baru bagi perseroan yang notabennya berfokus pada infrastruktur.

Dalam beberapa kali catatan, Waskita Karya telah membangun beberapa ruas jalan tol di Indonesia maupun infrastruktur di luar negeri. Sehingga proyek ini menjadi yang pertama bagi perseroan.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan, melalui kerja sama ini diharapkan dapat menambah portofolio Waskita sehingga mendapatkan kepercayaan untuk pekerjaan di wilayah pertambangan lainnya.

"Semoga proyek ini bisa selesai dengan tepat waktu walaupun ini yang pertama untuk perseroan," kata Novianto dalam keterangan resmi, Selasa, 13 September 2022.

Sementara itu, dalam kontrak kerja telah disebutkan pembangunan ini dibutuhkan waktu pengerjaan selama 23 bulan dan ditargetkan selesai pada 2024. Adapun ruang lingkup pekerjaan Waskita Karya ialah Preparation Work, Earth Work, dan Concrete Work.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh SVP Infrastructure III Division Waskita Karya Dhetik Ariyanto dengan Senior Management Capital Procurement and Services PT Amman Mineral Nusa Tenggara James Adam pada 6 September 2022.

Untuk diketahui, AMNT merupakan perusahaan pertambangan yang telah mengoperasikan 25.000 hektare (Ha) tambang tembaga dan emas yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara.

Sedangkan, Batu Hijau ialah lokasi tambang yang dikelola AMNT dengan fasilitas pengolahan berkapasitas 120.000 TPD, fasilitas penggilingan, fasilitas pipa perakitan untuk pengelolaan tailing, pergudangan, 156 megawatt (MW) powerplant batu bara, pelabuhan, dan layanan udara.