Ekspansif, Jumlah Rumah Sakit Bundamedik Naik 2 Kali Lipat pada Semester I-2022
- Emiten rumah sakit, PT Bundamedik (Persero) Tbk (BMHS) mencatatkan pertumbuhan rumah sakit sebanyak dua kali lipat pada semester I-2022
Industri
JAKARTA – Emiten rumah sakit, PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatatkan pertumbuhan rumah sakit sebanyak dua kali lipat pada semester I-2022.
Pertumbuhan jumlah rumah sakit perseroan sejalan dengan peningkatan pasien non-COVID yang sudah mulai kembali berobat kerumah sakit terutama dalam kasus bedah elektif yang naik hingga 41%. Adapun jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan tercatat masing-masing naik 42% dan 12% secara tahunan.
“BMHS menambah empat rumah sakit baru yaitu RSIA Azzahra Palembang, RSU Citra Harapan Bekasi, RSIA Pusura Tegalsari Surabaya, dan RSJP Paramarta Bandung,” ujar Komisaris Utama BMHS, Ivan Sini dalam siaran pers Senin, 12 September 2022.
- Tangkal Hacker Bobol Data Pengguna MyPertamina, Ini yang Dilakukan Perusahaan
- Indolife Milik Grup Salim Divestasi 13,4 Juta Saham di MLTA
- Triniti Land Raup Marketing Sales Rp624 Miliar per Agustus 2022, Didominasi Proyek Hunian di Sentul
- Tingkatkan Digitalisasi & TKDN, PGN - PT INTI Kembangkan Bersama Smart Meter Jargas
Selain jumlah rumah sakit, perseroan juga mencatat pertumbuhan tempat tidur sebanyak 54% dari 414 tempat tidur pada semester I-2021 menjadi 639 pada semester I-2022.
Secara ekosistem, BMHS melingkupi 9 RS Bunda Group, 10 klinik bayi tabung Morula, 126 klinik satelit fertilitas Klinik Fertilitas Indonesia, 40 Laboratorium Patologi dan Genomik Diagnos, lebih dari 150 jejaring klinik layanan primer Klinik Pintar, tim Evakuasi Medik ER, dan layanan wisata medis IMTB.
Perseroan juga melaporkan, Morula IVF juga mengalami peningkatan jumlah cycle mencapai 2.855 pada enam bulan terakhir dibandingkan dengan periode sebelum pandemi (2019). Peningkatan cycle morula mencapai 28% yaitu sebanyak 2.228 cycle.
Dari tahun ke tahun, jumlah cycle di wilayah luar Jakarta juga terus mengalami peningkatan. Keberadaan laboratoriun diagnosa pun turut mengalami pertumbuhan mencapai hampir dua kali lipat yaitu sebanyak 40 outlet di seluruh Indonesia. Dihitung per enam bulan terakhir, angka tes laboratorium non-COVID didiagnosa mengalami peningkatan sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya.