BNI Sekuritas Menara BNI
IKNB

Ekspansif! Pembiayaan Baru BNI Finance Capai Rp1,8 Triliun

  • BNI Finance sukses mencatatkan pembiayaan baru senilai Rp1,8 triliun pada kuartal III-2023. Angka tersebut melonjak pesat dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni Rp212 miliar.

IKNB

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT BNI Multifinance atau BNI Finance sukses mencatatkan pembiayaan baru senilai Rp1,8 triliun pada kuartal III-2023. Angka tersebut bertumbuh sekitar 7,5 kali lipat dari periode sama tahun lalu, yakni Rp212 miliar. 

Direktur Keuangan, IT, dan Operasional BNI Finance Legendariah memberikan rincian bahwa mayoritas dari total pembiayaan baru yang disalurkan terdiri dari pembiayaan konsumer sebesar Rp1,3 triliun, diikuti oleh pembiayaan investasi sebesar Rp481 miliar dan pembiayaan modal kerja sebesar Rp49 miliar.

“Kami optimistis aset yang dikelola BNI Finance akan terus meningkat sejalan dengan ekspansi pembiayaan melalui cabang-cabang yang didirikan sejak awal tahun 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, pada Kamis, 30 November 2023. 

Legendariah mengatakan peningkatan penyaluran pembiayaan itu berhasil mendongkrak pendapatan BNI Finance sebesar 89% secara tahunan. Alhasil, total aset di akhir September 2023 berada di level Rp2,4 triliun. Jumlah aset tersebut menanjak 128% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp1,1 triliun.

Ia menuturkan, tingginya pembiayaan BNI Finance di tahun ini didukung oleh penambahan jaringan cabang baru perusahaan. Tercatat per Oktober 2023, sebanyak 17 cabang telah beroperasi dari total 30 cabang yang direncanakan beroperasi di tahun 2023.

"Perluasan jaringan cabang ini sejalan dengan segmen pasar yang dibidik oleh BNI Finance, yang fokus pada pembiayaan konsumer dan didukung oleh mitra bisnis utama, yaitu dealer new car," tuturnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga mendapat dukungan peningkatan modal dari Induk Perusahan. BNI Finance telah menerima setoran modal tahap pertama sebesar Rp 400 miliar di bulan Agustus 2023.

"Nanti akan diikuti juga dengan setoran modal tahap kedua dalam jumlah yang sama di akhir tahun 2023, sehingga dapat terus menambah kemampuan ekspansi ke depan," tandasnya.

Meski demikian, kata Legendariah, peningkatan penyaluran pembiayaan dilakukan dengan mempertahankan penerapan manajemen risiko yang hati-hati, sehingga kualitas pembiayaan tetap terjaga.

Hal tersebut terpantau dari rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) BNI Finance hanya di level 0,3%. Angka tersebut menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan NPL pada kuartal III-2022 yang mampu menembus level 1,64%.