Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed Menurun, Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Menguat
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 27 Oktober 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 1 poin di level Rp15.564 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat seiring dengan ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 27 Oktober 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 1 poin di level Rp15.564 perdolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 26 Oktober 2022, kurs rupiah ditutup menguat 60 poin di posisi Rp15.563 perdolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, saat ini sedang berkembang ekspektasi bahwa The Fed akan melambatka kenaikan suku bunganya pada Desember mendatang.
"Ekspetasi ini mendorong pasar melepas aser dolar dan masuk lagi ke aset berisiko, termasuk rupiah, dan bisa mendorong penguatan nilai rupiah lagi hari ini terhadap dolar AS," ujar Ariston saat dihubungi, Kamis, 27 Oktober 2022.
Data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan yang melandai menjadi latar belakang munculnya ekspetasi tersebut.
Setelah The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, muncullah spekulasi yang beranggapan bahwa bank sentral negeri Paman Sam itu akan menurunkan kenaikannya menjadi 50 basis poin pada Desember.
Walau begitu, Ariston juga mengimbau agar pelaku pasar tetap berhati-hati dan tetap mewaspadai kenaikan suku bunga dan inflasi yang masih merangkak naik.
Kedua faktor tersebut pada gilirannya dapat menahan penguatan aset berisiko, dan rupiah pun termasuk ke dalamnya.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk menguat ke kisaran Rp15.500 perdolar AS sementara support-nya berada di sekitar Rp15.600 perdolar AS.