4-day-work-week-426153438-760.jpg
Dunia

Eksperimen 4 Hari Kerja di Inggris Tuai Hasil Menggembirakan

  • Direktur 4 Day Week Campaign, Joe Ryle, mengatakan hasil uji coba tersebut menjadi perkembangan signifikan dalam upaya mengampanyekan empat hari kerja.

Dunia

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Uji coba penerapan empat hari kerja di sejumlah perusahaan di Inggris menunjukkan hasil yang memuaskan. Para pekerja yang berpartisipasi dalam eksperimen ini mengalami penurunan tingkat stres dan kelelahan dibanding sebelulumnya. Mereka juga tetap mampu memenuhi target produktivitas yang dibebankan perusahaan. 

Perusahaan bahkan diuntungkan dari peningkatan pendapatan yakni rata-rata 1,4%. Sekitar 92% perusahaan yang mengikuti uji coba tersebut pun siap melanjutkan kebijakan empat hari kerja karena sejumlah manfaatnya. Adapun 18 perusahaan di antaranya telah menerapkan empat hari kerja secara permanen.

Hasil riset tersebut dirilis kelompok kampanye 4 Day Week Campaign dan 4 Day Week Global akhir Februari 2023 lalu. Riset yang dimulai Juni 2022 hingga Desember 2022 itu melibatkan 2.900 pekerja dari 61 perusahaan di Inggris. Mereka melakukan eksperimen empat hari kerja dengan pengurangan jam kerja sebesar 20% tanpa pengurangan gaji. 

Riset menemukan 71% pekerja mengalami penurunan tingkat burnout, atau kondisi kelelahan dan stres karena pekerjaan. Para pekerja juga mengalami peningkatan kesehatan. Hal itu didukung dengan berkurangnya laporan pekerja yang sakit hingga 65%. Selain itu, riset menemukan adanya peningkatan work life balance. Sebanyak 62% peserta eksperimen merasa lebih mudah untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan sosial. 

Direktur 4 Day Week Campaign, Joe Ryle, mengatakan hasil uji coba tersebut menjadi perkembangan signifikan dalam upaya mengampanyekan empat hari kerja. Ryle melihat sudah saatnya kebijakan tersebut coba diterapkan tak hanya di Inggris, melainkan juga di negara-negara lain. “Hasil yang luar biasa ini menunjukkan bahwa (kerja) empat hari sepekan benar-benar berhasil,” ujar Direktur 4 Day Week Campaign, Joe Ryle, dilansir 4dayweek.co.uk.

Kelompok kampanye menggandeng organisasi penelitian independen Autonomy dan akademisi di University of Cambridge serta Boston College untuk meriset pilot project empat hari kerja di Inggris. Sosiolog dari University of Cambridge, Brendan Burchell, mengatakan para pekerja sangat tertarik untuk menemukan manfaat dari efisiensi diri. “Sebelum uji coba, banyak yang mempertanyakan apakah kami akan melihat peningkatan produktivitas untuk mengimbangi pengurangan waktu kerja Inilah yang kami temukan,” ujar Burchell dilansir Daily Mail.

Sebuah survei pada 2021 menemukan bahwa tiga dari empat pekerja kerah putih Inggris mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan mereka. Sejumlah faktor pemicunya yakni stres, kurangnya keseimbangan hidup dan lingkungan kerja yang tidak mendukung. Hal itu mendorong gerakan global untuk mengampanyekan kerja yang lebih manusiawi, salah satunya lewat kebijakan empat hari kerja.