Misi Chang'e 6 China
Tekno

Eksplorasi Sisi Terpencil, China Kerahkan Robot ke Bulan Sore Ini

  • Misi Chang'e-6 merupakan bagian dari program eksplorasi bulan negara China yang telah berhasil meluncurkan misi-misi sebelumnya, termasuk pendaratan robot rover di sisi jauh bulan.

Tekno

Muhammad Imam Hatami

BEIJING - Hari ini, China bersiap untuk meluncurkan misi ruang angkasa yang penting bagi mereka, yaitu misi Chang'e-6 untuk mengumpulkan sampel dan meneliti sisi jauh bulan yang masih misterius ke Bumi. 

Dilansir dari Xinhua, peluncuran misi ini dijadwalkan pada hari ini, Jumat, 3 Mei 2024, antara pukul 17.00 dan 18.00 waktu Beijing.

Misi Chang'e-6 merupakan bagian dari program eksplorasi bulan negara China yang telah berhasil meluncurkan misi-misi sebelumnya, termasuk pendaratan robot rover di sisi jauh bulan. 

Tujuan utama misi ini adalah untuk mengambil sampel dari kawah tubrukan yang disebut cekungan Apollo di Cekungan Kutub Selatan-Aitken. 

Sampel ini diharapkan dapat memberikan informasi penting tentang asal usul bulan dan sejarahnya.

Setelah pesawat luar angkasa mencapai bulan dan melakukan pendaratan lunak, fase berikutnya dari misi ini akan melibatkan serangkaian tindakan yang terencana secara cermat. 

Dalam waktu 48 jam setelah mendarat, lengan robot akan direntangkan untuk mengambil batuan dan tanah dari permukaan bulan. 

Di samping itu, bor akan digunakan untuk mengebor tanah dan mengumpulkan sampel dari kedalaman tertentu. 

Selama proses ini berlangsung, pekerjaan deteksi ilmiah juga akan dilakukan secara bersamaan untuk mengumpulkan data dan informasi penting tentang komposisi dan struktur bulan.

Setelah sampel-sampel berhasil dikumpulkan dan disegel dalam wadah, misi berikutnya adalah meluncurkan ascender dari permukaan bulan. 

Ascender adalah bagian dari pesawat luar angkasa yang dirancang khusus untuk meninggalkan permukaan bulan dan berlabuh dengan pengorbit yang mengelilingi bulan. 

Hal tersebut adalah langkah krusial dalam memindahkan sampel-sampel bulan ke pesawat luar angkasa yang akan membawanya kembali ke Bumi.

Pesawat pendarat Chang'e-6 membawa instrumen ilmiah dari Perancis, Italia, dan Badan Antariksa Eropa. 

Sementara itu, satelit kecil dari Pakistan berada di orbit bulan sebagai bagian dari misi eksplorasi tersebut. 

Kolaborasi internasional ini membawa berbagai kontribusi dari negara-negara berbeda untuk mengumpulkan data ilmiah yang berharga tentang bulan dan memperluas pengetahuan kita tentang luar angkasa.

Misi ini diperkirakan akan berlangsung selama 53 hari, termasuk perjalanan ke bulan, pengambilan sampel, dan kembali ke Bumi. 

Keberhasilan misi ini akan menjadi tonggak penting dalam eksplorasi bulan oleh manusia dan diharapkan akan memberikan informasi baru yang berharga tentang bulan serta sejarah evolusinya.

Sebagai salah satu negara dengan program ruang angkasa yang berkembang pesat, China terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjelajahi ruang angkasa dan mempelajari benda langit seperti bulan. 

Misi Chang'e-6 merupakan langkah besar manusia memahami bulan dan peranannya dalam evolusi sistem tata surya kita.

Peluncuran misi Chang'e-6 menegaskan posisi China  sebagai pemimpin dalam eksplorasi bulan dan melanjutkan perjalanan penting menuju pemahaman ilmiah yang lebih dalam tentang alam semesta kita. 

Penantian dunia untuk hasil dan penemuan dari misi ini diharapkan akan membawa kejutan dan wawasan baru tentang bulan kita.