Ilustrasi perusahaan penguasa tambang batu bara di Indonesia / Ilustrasi: Azka Yusra
Industri

Ekspor Batu Bara Indonesia September 2021 Meroket 169 Persen Jadi US$2,65 Miliar

  • Ekspor batu bara berkontribusi sebesar 70% dari total ekspor sektor pertambangan Indonesia.

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melaporkan neraca perdagangan Indonesia selama September 2021. Dalam neraca perdagangan selama sebulan kemarin, ekspor batu bara tercatat meningkat 169% jadi US$2,65 miliar atau sekitar Rp37,29 triliun (asumsi kurs Rp14.057 per dolar AS).

Sepanjang September 2021, ekspor pertambangan dan lainnya tercatat sebesar US$3,77 miliar atau 18,3% dari total ekspor US$20,6 miliar. Jumlah ekspor ini meningkat 3,46% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan meroket 183,6% secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Komoditas yang terbesar itu di batu bara, share-nya 70,33% dari seluruh sektor pertambangan dan lainnya. Pertumbuhannya secara year-on-year 168,89%,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis BPS, Jumat, 15 Oktober 2021.

Dengan 70,33% ekspor pertambangan lainnya didapat dari batu bara, ini berarti ekspor batu bara sepanjang bulan lalu mencapai US$2,65 miliar. Margo menambahkan, ekspor batu bara ini tercatat meningkat 9% (mtm).

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan harga batu bara acuan (HBA) sebesar US$150,03 per ton pada September 2021. Angka ini naik US$19,04 per ton dibandingkan dengan HBA Agustus 2021 yang mencapai angka US$130,99 per ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan kenaikan HBA disebabkan permintaan batu bara yang terus meningkat dan telah melampaui pasokan domestik di China. Selain itu, permintaan batu bara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa juga naik seiring dengan tingginya harga gas alam.

HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Sepanjang Januari-September 2021, sektor pertambangan dan lainnya berhasil menyumbangkan ekspor sebesar US$24,77 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah ini meningkat 76,29%. 

Nilai ekspor sektor ini berperan terhadap 15,08% dari total ekspor yang mencapai US$164,29 miliar dalam periode tersebut. Bahan bakar mineral, termasuk batu bara di dalamnya, menyumbang US$21,54 miliar atau 13,58% dari total ekspor.