Ekspor Industri Manufaktur RI Tahun 2024 Ditarget Naik jadi Rp2.997 Triliun
- Nilai investasi industri manufaktur juga bisa mencapai Rp630,57 triliun pada 2024.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan nilai ekspor industri pengolahan nonmigas atau manufaktur tahun 2024 mencapai US$193,4 miliar atau setara Rp2.997,7 triliun (kurs Rp15.500 ). Angka ini naik dari proyeksi ekspor tahun 2023 sebesar US186,4 miliar (sekitar Rp2.889,2 triliun).
Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2024 ditargetkan sebesar 5,8%, atau naik dari 2023 sebesar 4,81%. Sejalan sasaran tersebut, kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2024 juga naik menjadi 17,9% atau naik dari 2023 sebesar 16,91%.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan tetap optimistis menghadapi tahun 2024, seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional.
Agus menargetkan nilai investasi industri pengolahan nonmigas juga bisa mencapai Rp630,57 triliun pada 2024, atau naik dari Rp571,47 triliun pada 2023.
- 5 Film Bioskop Seru untuk Ditonton Liburan Akhir Tahun 2023
- Bikin Nagih, Inilah 9 Kuliner Khas Cilacap yang Wajib Dicoba
- 5 Debut Grup K-Pop Paling Ditunggu Sepanjang 2023
“Sedangkan penyerapan tenaga kerja industri pengolahan nonmigas akan mencapai 20,33 juta orang pada tahun 2024,” ujarnya, dalam keterangan, Jumat, 29 Desember 2023.
4 Tantangan Utama Industri Manufaktur
Di sisi lain, Agus menyampaikan pihaknya tetap mengantisipasi berbagai kendala dan tantangan akibat dampak geoekonomi dan geopolitik yang kemungkinan besar akan tetap berlangsung pada 2024.
Pertama, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan negara-negara Eropa, sehingga permintaan global akan turut melemah dan permintaan terhadap produk ikut menurun.
Kedua, akan terjadinya depresiasi nilai tukar akibat kebijakan moneter di negara maju untuk menekan inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga.
Ketiga, apabila konflik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel berkepanjangan, akan dapat menggangu stabilitas kawasan sehingga memicu kenaikan harga komoditas, pangan, dan energi.
Selanjutnya, keempat, pelaksanaan pemilu di satu sisi memberikan dampak positif bagi industri nasional, namun di sisi lain terdapat kemungkinan investor mengambil posisi wait and see sambil menunggu dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden yang definitif.
Untuk itu, pihaknya siap menggulirkan beberapa program prioritas pada tahun 2024. Misalnya, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah.
Selain itu, melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara.
Berikutnya, untuk mendukung kebijakan green economy serta dekarbonisasi sektor industri, Kemenperin terus berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Kemenperin juga akan memperkuat penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.