Smelter Freeport
Nasional

Ekspor Konsentrat Tembaga Dibatasi Sampai Juni 2023, Presdir Freeport Buka Suara

  • PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang berdiskusi dengan pemerintah setelah diberikan persetujuan ekspor konsentrat tembaga sebanyak 2,3 juta ton hanya sampai dengan Juni 2023.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

 JAKARTA -  PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang berdiskusi dengan pemerintah setelah diberikan persetujuan ekspor konsentrat tembaga sebanyak 2,3 juta ton hanya sampai dengan Juni 2023.  

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan, kuota ekspor yang disetujui naik dari alokasi sepanjang 2022 harus dioptimalkan PTFI sebelum 10 Juni 2023 mendatang. Maka Perlu diskusi insentif dengan pemerintah agar ada relaksasi aturan pelarangan ekspor konsentrat tembaga.

“Kami terus berdiskusi dengan pemerintah, semua pemangku kepentingan lah, kan dampaknya juga besar ya,” kata Tony Wenas saat ditemui di Gedung DPR, pada Senin 27 Maret 2023.

Diskusi dilakukan mengingat selain kapasitas serapan dalam negeri yang belum optimal, PTFI juga masih memiliki tenggat waktu hingga Desember 2023 untuk menyelesaikan pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Di mana proyek percepatan pembangunan smelter sempat terdampak pandemi 2 tahun belakangan. Sekedar Informasi, batas waktu tersebut sebelumnya diatur dalam dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 1872/K30MEM/2018 terkait perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Maka menurut Tony, kuota ekspor konsentrat tembaga 2,3 juta ton hingga 10 Juni 2023 itu sulit untuk dioptimalkan. Dengan demikian, Direktur PTFI ini berharap tenggat moratorium untuk konsentrat tembaga dapat direlaksasi ke depan.  

Adapun sebelumnya, perpanjangan ekspor itu disetujui setelah tim verifikator independen memeriksa kemajuan pembangunan smelter konsentrat tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur yang menunjukkan realisasi 100% untuk periode Agustus 2022 hingga Januari 2023.